Garuda Indonesia Ambil Alih Pengelolaan Operasional Sriwijaya Air, Begini Alasannya
Kupastuntas.co, Jakarta - Kerja sama operasi (KSO) dengan mengambilalih pengelolaan keuangan dan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air oleh anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk yaitu Citilink Indonesia. Kerja sama ini untuk memperkuat keuangan Sriwijaya Air.
Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Tbk Agus Santoso mengatakan, KSO juga diharapkan dapat meningkatkan aspek dari sisi pemeliharaan maskapai (maintenance).
Lewat penandatanganan KSO itu, keseluruhan operasional Sriwijaya Air Group, termasuk keuangan akan berada di bawah pengelolaan dari KSO ini.
"Keuangan mereka kurang sehat. Tapi walaupun Sriwijaya LCC, track record keselamatannya bagus. Airline yang bagus perlu diselamatkan, caranya ya KSO ini, supaya maintanance," tuturnya di Jakarta, Kamis (15/11/2018).
"Jadi selain Garuda melakukan amanah dengan melayani, namun juga memberikan rangsangan kepada industri-industri lain untuk melakukan hal yang sama," tambahnya.
Baca Juga: Pariwisata Pesisir Barat Tak Sesuai Promosi
Sementara itu, VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Tbk, Ikhsan Rosan menuturkan, kerja sama joint operation itu bertujuan untuk mengembangkan potensi masing-masing maskapai.
"Kaitan sama KSO ini poin bagusnya adalah untuk mengembangkan potensi masing-masing," ujarnya.
Ikhsan menegaskan, KSO tidak hanya melihat aspek utang semata dari pihak Sriwijaya Air. "Kita enggak hanya melihat itu (utang) industri penerbangan. Memang harus kita kerja sama karena potensi ke depan semakin besar," terangnya.
Sebelumnya, Grup Garuda Indonesia, melalui anak perusahaannya PT Citilink Indonesia, mengambil langkah strategis dengan mengambil-alih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air.
Langkah strategis ini direalisasikan dalam bentuk kerja sama operasi (KSO) yang dilakukan oleh PT Citilink Indonesia (Citilink) dengan PT Sriwijaya Air dan PT NAM Air. KSO tersebut telah ditandatangani pada 9 November 2018. Nantinya keseluruhan operasional Sriwijaya Group termasuk finansial akan berada di bawah pengelolaan dari KSO tersebut.
"Kerja sama operasi ini ditujukan untuk membantu Sriwijaya Air group memperbaiki kinerja operasi dan kinerja keuangan termasuk membantu Sriwijaya Air dalam memenuhi komitmen – komitmen atau kewajiban mereka terhadap pihak ketiga yang diantaranya ada pada lingkungan Garuda Indonesia Group," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Ari Askhara di Jakarta 14 November 2018.
Baca Juga: Tiga Pejabat Kepolisian Kota Metro Dimutasi
Ari menambahkan bagi grup Garuda Indonesia, kerja sama joint operation ini, dapat memberikan dampak yang positif di antaranya Citilink Indonesia dapat mensinergikan dan memperluas segmen pasar, jaringan, kapasitas dan kapabilitasnya, serta mempercepat restrukturisasi penyelesaian kewajiban grup Sriwijaya pada salah satu anak Perusahaan Garuda Indonesia.
Ari menambahkan, langkah ini merupakan langkah strategis sehingga secara langsung membantu sinergi grup Garuda Indonesia dan Sriwijaya dalam mengelola pangsa pasar penumpang angkutan udara hingga 51 persen.
"Kami berharap dengan KSO yang akan dikelola oleh Citilink ini dapat membantu pemulihan Sriwijaya Air Group ditengah persaingan industri penerbangan yang semakin kompetitif. Kami yakin Garuda Indonesia Group mempunyai kapabilitas yang sangat baik dalam mengelola bisnis Airline," tambah Direktur Utama PT Sriwijaya Air, Chandra Lie.
KSO yang dikelola sepenuhnya oleh Citilink ini akan segera melaksanakan tugasnya setelah proses internal di masing masing perusahaan diselesaikan. Kerja sama ini juga dapat ditingkatkan lagi ke level kepemilikan saham grup Sriwijaya yang akan diatur kemudian. (Lip6)
Baca Juga: Pegiat Lingkungan Minta Kepala Daerah Bentuk Regulasi Pengelolaan Sanitasi
Berita Lainnya
-
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024 -
OJK Ungkap Transaksi Pinjaman Online Tembus 69,39 Triliun
Senin, 09 September 2024