Bantu Mahasiswa Kurang Mampu, UBL Kucurkan Rp10 Miliar Per Tahun
Kupastuntas.co, Bandarlampung – Universitas Bandar Lampung (UBL) tetap konsisten memberikan bantuan kepada para mahasiswa yang kurang mampu untuk berkuliah di kampus tersebut. Lebih dari Rp10 miliar dikucurkan pihak UBL untuk membantu sekitar 1.000 hingga 1.800 mahasiswa setiap tahunnya.
Hal ini disampaikan Rektor UBL, Muhammad Yusuf Sulfarano Barusman, saat berbincang dengan Kupastuntas.co di ruang kerjanya, Kamis (8/11/2018). Ia mengatakan sejak awal UBL sudah menjadi Perguruan Tinggi yang punya misi sosial yang kuat. Maka sejak tahun 2001, pihaknya sudah melaunching beasiswa bagi yang kurang mampu.
“Artinya sudah jalan 17 tahun. Mereka (penerima beasiswa) benar-benar kuliah tidak berbayar. Jadi program beasiswa kita jauh lebih dulu dari beasiswa Bidik Misi punya pemerintah,” kata Yusuf Barusman.
Program beasiswa ini pun terus dikembangkan, tak hanya untuk anak-anak Lampung, tetapi terbuka ke semua daerah. Yusuf mengatakan, ia ingin ada interaksi budaya di UBL. Sehingga anak-anak dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua pun bisa menimba ilmu secara gratis di UBL.
Baca Juga: Banyaknya Peserta Tidak Lulus SKD, Panselnas Tes CPNS akan Lakukan Evaluasi
Namun seiring berkembangnya kampus UBL, peminat beasiswa pun semakin banyak. Maka program beasiswa itu pun dilebarkan, ada beasiswa prestasi ada pula sosial. Pembagiannya juga semakin disesuaikan. Ada mahasiswa yang tetap mendapat 100 persen, ada juga yang tidak full 100 persen bagi mereka yang masih terbilang mampu.
“Alhamdulilah sekarang ini sudah lebih Rp10 miliar per tahun untuk lebih 1.000 sampai 1.800 anak. Saya selalu menekankan jangan sampai ada satupun mahasiswa UBL yang terhambat kuliahnya karena masalah finansial. Semuanya harus kita carikan solusi untuk itu,” jelas dia.
Ke depan, pihaknya tetap berupaya untuk meningkatkan jumlah penerima beasiswa, sehingga semakin banyak yang terbantu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Barusman yang juga Ketua ICMI Provinsi Lampung ini mengatakan, hingga saat ini Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan tinggi di Lampung masih rendah yaitu sekitar 22 persen. Artinya, kata dia, baru 22 dari 100 orang (usia 19 -24 tahun) yang melanjutkan pendidikan tinggi.
“Ini sudah ada peningkatan. Awal kita deteksi sekitar tahun 2004-2005 lalu itu nggak sampai 10 persen, paling hanya 8 persen. Ternyata bukan cuma karena kemampuan akademisinya yang rendah, tapi juga kemampuan ekonominya. Makanya kita upayakan membantu sehingga indeks pendidikan Lampung terus meningkat,” tandasnya. (Tampan)
Berita Lainnya
-
Racana Rimbaku-Trisila UIN RIL Kukuhkan Pramuka Garuda di Tengah Visitasi Akreditasi Gudep
Minggu, 15 Desember 2024 -
UIN RIL Terus Siapkan Langkah Strategis Menuju Akreditasi Asesmen Center Tahun 2025
Jumat, 13 Desember 2024 -
Penutupan RTM, Rektor UIN RIL Tekankan Pentingnya Penyesuaian Program dengan Asta Cita
Jumat, 06 Desember 2024 -
Tindak Lanjut Kerjasama, Akademisi Tomsk State University Kenalkan Pembelajaran Bahasa Rusia
Kamis, 05 Desember 2024