Pemprov Lampung Rumuskan Strategi Pemasaran Gaharu
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Kehutanan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KHL) merumuskan strategi pemasaran terhadap potensi budidaya gaharu di Lampung.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Syaiful Bachri, selama ini tanaman gaharu banyak dibudidayakan oleh masyarakat, namun potensi yang ada tersebut belum didukung oleh proses pemasaran yang baik.
"Penghasilan serum gaharu di Lampung mampu mencapai di atas 50 persen, sehingga membuat banyaknya permintaan bibit gaharu. Kita punya banyak bibit gaharu namun masih terkendala dengan pemasarannya," ujar Syaiful, konsultasi publik budidaya gaharu, di Swissbell Hotel Bandar Lampung, Kamis (1/11/2018).
Untuk membantu masyarakat membudidayakan gaharu, pihaknya telah memberikan 700 ribu pohon bibit gaharu kepada masyarakat.
"Dulunya, gaharu merupakan tanaman yang dilindungi, namun di Lampung banyak yang dibudidayakan oleh masyarakat, dari diskusi ini semoga bisa menemukan pola bagaimana memanfaatkan dan memasarkannya," katanya.
Sementara, Kepala Subdit Pemanfaatan Jenis Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup, Nunu Anugrah, mengatakan, setiap provinsi memiliki potensi penghasil resin gaharu yang tinggi. Namun lagi-lagi belum ditemukan solusi pemasaran hasil budidayanya.
"Saat ini kita mencoba melakukan diskusi terkait perdagangan, sehingga ke depannya bisa kita buat tataniaga yang lebih baik," kata Nunu. (Erik)
Baca Juga: Hari Ketiga Operasi Zebra, Polres Lambar Tilang 300 Lebih Pelanggar
Baca Juga: PBB Padang Golf Ternyata Sudah Dibayar Sebagian
Berita Lainnya
-
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024 -
OJK Ungkap Transaksi Pinjaman Online Tembus 69,39 Triliun
Senin, 09 September 2024