Kasus Ibu Dibacok-Anak Ditembak, Kapolres Akui Senjata Api Rakitan Masih Beredar di Mesuji
Kupastuntas.co, Bandarlampung – Jajaran Polres Mesuji masih terus memburu pelaku penembakan dan pembacokan terhadap ibu dan dan, Tugini (40) dan Ramahdi (16), warga Desa Mekar Jaya, Dusun Rowosari, Kabupaten Mesuji yang terjadi pada Minggu (21/10/2018) sekira pukul 01.00 WIB lalu.
Kapolres Mesuji, AKBP Edi Purnomo, mengatakan masih menunggu kedua korban sehat dan pulih dari trauma, agar bisa dimintai keterangan terkait kronologis kejadian. Apalagi, Ramahdi mengalami gangguan mental.
"Dugaan sementara, pelaku lebih dari satu orang. Saat ini kita kesulitan meminta keterangan para korban. Ramahdi itu ternyata mengalami gangguan mental," kata Edi Purnomo saat ditemui di Mapolda Lampung, Selasa (23/10/2018).
Dari penelusuran awal jelas dia, aparat kepolisian menerima informasi kejadian tersebut diduga lantaran adanya niat dari para pelaku untuk melakukan pembakaran lahan. Namun, hal itu belum dapat dijadikan acuan karena selain dari pihak korban yang belum dapat menyampaikan keterangan, lokasi kejadian pun minim pencahayaan dan saksi mata.
"Lokasi kejadian ini terjadi di tengah-tengah hutan. Saksi tambahan kita belum ada. Untuk sementara, motif pelaku belum jelas kita ketahui," ungkap dia.
Atas peristiwa ini, dia juga menyampaikan jika masih adanya penggunaan senjata api rakitan yang beredar di wilayah Kabupaten Mesuji. Hal ini menjadi perhatian aparat kepolisian untuk ditindaklanjuti.
Dia menegaskan, pihak kepolisian sudah sering mengimbau masyarakat yang memiliki senjata api untuk menyerahkan kepada aparat penegak hukum. Namun, masih saja warga yang menyimpan senjata api rakitan.
"Memang, acap kali kita tahu di sana ada senjata api rakitan yang dimiliki warga. Namun selalu kita imbau untuk diserahkan. Terakhir kami sudah menerima 15 pucuk senjata rakitan," ujar dia.
Baca Juga: Selamat! 56.201 Pelamar CPNS Daerah Lampung Lolos Seleksi Administrasi
Dari imbauan itu menurut dia, ada beberapa alasan klasik yang kerap menjadi pertimbangan warga setempat. Mereka acap kali beralasan untuk melindungi diri sehingga memilih tidak menyerahkan senjata api miliknya.
"Karena kita tahu juga, Mesuji merupakan daerah perbatasan. Mereka kadang berpikir dua kali untuk menyerahkan senjata. Alasannya untuk melindungi diri," tambahnya.
Sementara Kasubdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Lampung AKBP Ruli Andi Yunianto menyampaikan, satu tim telah diterjunkan untuk membantu Polres Mesuji untuk mengungkap kasus ini.
Dia berharap, masyarakat menyerahkan sepenuhnya penanganan peristiwa ini kepada aparat penegak hukum. "Kondisi terbaru di sana yang kita terima dari Kapolresnya dapat dikendalikan," tandasnya.
Diketahui Tugini (40) dan Ramahdi (16), menjadi sasaran tembak dan bacokan oleh dua orang tidak dikenal di kediamannya di Dusun Rowosari Desa Mekar Jaya, Kabupaten Mesuji, Minggu (21/10) sekira pukul 01.00 WIB.
Akibat kejadian itu, Tugini sang ibu, menderita luka serius akibat bacokan senjata tajam. Sementara Ramahdi si anak, mengalami luka tembak di bagian tangah. Tugini sempat menjalani perawatan medis di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung. Sedangkan Ramahdi dirawat di salah satu rumah sakit di Mesuji. (Kardo)
Berita Lainnya
-
Waspada! Sebanyak 188 Warga Mesuji Terjangkit DBD
Selasa, 24 Desember 2024 -
Kejari Mesuji Tetapkan Kepala Dinas Keluarga Berencana Jadi Tersangka Korupsi BOKB
Kamis, 19 Desember 2024 -
Polisi Dalami Pencurian Buah Sawit di Perkebunan PT Prima Alumga Mesuji
Kamis, 19 Desember 2024 -
Polisi Sita 3 Ton Sawit Curian di Mesuji, Pelaku Kabur
Rabu, 18 Desember 2024