• Senin, 25 November 2024

Petani Lambar Keluhkan Cabai Mendadak Busuk

Senin, 22 Oktober 2018 - 11.19 WIB
247

Kupastuntas.co, Lampung Barat – Sejumlah petani cabai di Pekon Sukarami Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat (Lambar) mengeluhkan adanya penyakit baru pada cabai yang mengakibatkan buah cabai menjadi kering dan busuk.

Ngadi, petani cabai yang juga warga setempat, mengatakan belakangan ini cabai miliknya banyak yang terserang penyakit sehingga tidak bisa di jual.

"Sebetulnya ini bukan juga penyakit baru, karena ini sudah cukup lama. Hanya saja sampai saat ini kami belum menemukan solusinya, jadi kami khawatir jika seperti ini terus, petani cabai bisa gagal panen," ujarnya, Minggu (21/10/2018).

Baca Juga: Mayat Anonim Ditemukan Dalam Lubang di Area PT Him Tubaba

Dijelaskannya, apabila cabai sudah mulai terkena penyakit tersebut, selain kering dan membusuk, cabai juga akan rontok. Jadi jalan satu-satunya hanya dengan memanen cabai dalam keadaan mentah atau cabai hijau.

"Tidak ada jalan lain melainkan harus dipanen meski belum waktunya, namun dengan demikian harga penjualan jelas berbeda dibandingkan ketika menjual cabai merah. Tapi daripada tidak jadi duit dan tidak balik modal ya lebih baik begini mas," keluhnya.

Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Terkait segera turun ke lapangan guna melihat kondisi petani saat ini. Sehingga bisa mencarikan solusinya.

Baca Juga: Jembatan Way Umpu Memprihatinkan, Bupati Way Kanan Minta Tonase Angkutan Batubara  Tak Lebih dari 25 Ton

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lambar, Agustanto Basmar saat dihubungi, ia tidak menjawab telepon meski ponselnya dalam keadaan aktif.

Di lain pihak, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoprindag) Kabupaten Lambar, Sri Hartati, mengatakan saat ini harga cabai masih stabil.

"Kalau sejauh ini harga cabai masih stabil, yakni Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per kilo. Mungkin belum ada efeknya dan stok juga di sejumlah pasar masih normal, sehingga tidak terjadi kelangkaan,”katanya. (Iwan)

Editor :