• Senin, 09 Desember 2024

Diluncurkan Pada 2020, Bulan 'Palsu' di China 8 Kali Lebih Terang dari Bulan Asli

Minggu, 21 Oktober 2018 - 17.10 WIB
206

Kupastuntas.co, Jakarta - Bukan China namanya jika tak menunjukkan taringnya dalam bidang teknologi antariksa. Teranyar, China mengumumkan bakal meluncurkan satelit iluminasi yang dikenal sebagai 'artificial moon' alias bulan buatan.

Dikembangkan oleh Chengdu Aerospace Science and Technology Microelectronics System Research Institute, bulan 'palsu' itu dibuat untuk menerangi kota menggantikan penerangan konvensional yang umumnya menggunakan lampu-lampu jalan.

Mengutip ANTARA, bulan buatan itu akan diluncurkan pada 2020 mendatang. Pengujian satelit penerangan China itu telah dimulai sejak bertahun-tahun lalu.

Kepala Lembaga Penelitian Sains Chengdu Aerospace, Wu Chunfeng mengklaim bahwa bulan buatan akan memberikan cahaya delapan kali lebih terang dari bulan asli.

Bulan ini juga dikatakan cukup terang menggantikan lampu jalan. Chunfeng mengatakan, satelit tersebut akan mampu menerangi area seluas 10-80 kilometer. Sementara itu, jangkauan pencahayaan yang tepat bisa dikontrol dalam beberapa puluh meter.

Mengutip Live Science, meski hanya akan bersinar di Chengdu, tapi cahaya bulan buatan itu bakal nampak di seantero China. Namun, sampai saat ini, masih sedikit yang diketahui tentang tinggi, ukuran, dan tingkat kecerahan yang dimiliki bulan buatan ini.

Rencana China meluncurkan bulan buatan ini membuat beberapa ilmuwan prihatin. Pasalnya, lampu yang dipantulkan dari angkasa bisa membawa dampak buruk bagi aktivitas hewan tertentu dan pengamatan astronomi.

Namun, Direktur Institut Optik Sekolah Luar Angkasa, Institut Teknologi Harbin, Kang Weimin membantahnya. Menurutnya, cahaya satelit yang dihasilkan mirip dengan cahaya saat senja dan tidak memengaruhi aktivitas hewan.

China bukan negara pertama yang mencoba membangun bulan buatan. Sebelumnya, Rusia pernah meluncurkan proyek serupa. Pada era 1990an, Rusia meluncurkan sistem pemantulan cahaya matahari ke bumi atau 'cermin ruang angkasa'.

Sistem itu dimaksudkan untuk menghasilkan cahaya setara dengan tiga hingga lima kali cahaya bulan purnama. (cnn)

Editor :