• Rabu, 06 November 2024

Empat Tahun Jokowi-JK, Pertumbuhan Ekonomi RI di Angka 5,2 Persen

Sabtu, 20 Oktober 2018 - 08.15 WIB
57

Kupastuntas.co, Jakarta - Sejak memimpin Indonesia Oktober 2014, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memiliki target tinggi dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Jokowi-JK memasang target pertumbuhan ekonomi di level 7%.

Target itu juga tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN), namun ternyata target itu sulit tercapai. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak 2014 tidak pernah menembus target yang sudah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Senin (5/2/2018), sejak 2014 ekonomi nasional hanya mampu tumbuh di level 5,02%, angka ini jauh dari asumsi dasar yang dipasang pemerintah dalam APBN yakni sebesar 5,5%.

Selanjutnya, pemerintah juga tidak bisa merealisasikan pertumbuhan ekonomi di level 5,2% pada 2017. Sepanjang tahun lalu, laju pertumbuhan ekonomi nasional berada di level 5,07%.

Untuk 2018, pemerintah menargetkan ekonomi tumbuh 5,2%, pemerintah optimistis target pertumbuhan ekonomi 2018 bisa mencapai 5,2-5,3%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal-I 2018 5,17% dan kuartal-II 2018 5,27% didongkrak oleh konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor.

"Sampai hari ini saya akan sampaikan dari sisi pertumbuhan ekonomi kita masih mencatat suatu momentum yang sangat positif semester I 5,17%, bahkan kuartal II 5,27% itu didukung semua sisi demand konsumsi, investasi, government spending, ekspor meskipun impor juga meningkat," jelas Sri Mulyani dalam acara Economic Outlook 2019 yang dihadiri para ekonom di Kuningan Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Pada kuartal III 2018 dia memproyeksi ekonomi Indonesia masih tumbuh di sekitar atau di atas 5,17%. Secara akumulatif, dia memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5,2 hingga 5,3% di 2018.

"Jadi secara keseluruhan 2018 full year growth 5,2-5,3%. 5,3% adalah diskusi kita dengan parlemen, tapi lihat dinamika kuatal I dan II mungkin outlook 5,2%," terangnya.

Menarik untuk ditunggu apakah target tersebut bisa tercapai atau justru kembali gagal seperti tahun-tahun sebelumnya. (Dtk)

 

Editor :