• Sabtu, 20 April 2024

Nasib Guru Honorer: Gaji Sudah Kecil, Sering Menunggak

Rabu, 17 Oktober 2018 - 10.21 WIB
227

Kupastuntas.co, Lampung Barat – Nasib guru honorer di berbagai daerah memang masih jauh dari kata sejahtera. Selain upah yang diterima sangat kecil, kadang mereka juga harus rela menunggu gaji yang menunggak hingga berbulan-bulan.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Lampung Barat. Sejumlah guru honorer tingkat SMA mengeluhkan pembayaran gaji yang sudah menunggak selama empat bulan. Dari bulan Juli hingga Oktober 2018. Terlambatnya pembayaran gaji guru honorer diungkapkan sejumlah tenaga pendidik dan staf tata usaha dari sejumlah sekolah tingkat SMA di Kabupaten Lampung Barat.

“Gaji kami sudah empat bulan belum dibayar, sedangkan semua kebutuhan dan penunjang aktivitas kami hanya mengandalkan insentif dari sekolah," kata salah seorang guru honorer yang enggan namanya ditulis, Selasa (16/10/2018).

Menurut guru ini, keterlambatan gaji guru honorer SMA terjadi sejak kewenangan sekolah setingkat SMA/SMK ditarik Pemprov Lampung. Padahal, sebelumnya gaji guru honorer dibayarkan tepat waktu.

“Sebelum SMA dan SMK ditarik provinsi, dana BOS rutin cair perdua bulan sekali. Sedangkan semenjak ditarik Provinsi kadang sampai tiga hingga empat bulan belum turun,” ungkapnya.

Kepala SMAN 1 Belalau, Kabupaten Lampung Barat Ansori ketika dikonfirmasi membenarkan adanya keterlambatan gaji tenaga pendidik honorer.

“Iya benar memang sudah beberapa bulan terakhir gaji tenaga honorer mengalami keterlambatan, karena sumber dana pembayaran dari pihak sekolah mengandalkan dari dana BOS. Namun sampai saat ini dana BOS belum masuk ke rekening sekolah," kata Ansori, kemarin.

Ditanya mekanisme pencairan dana BOS, Ansori mengatakan pihak sekolah hanya menyediakan rekening dan mengajukan rencana anggaran ke pihak dinas. Dan semua prosedur itu sudah dilakukan pihak sekolah. Kini, hanya tinggal menunggu kapan anggaran BOS disalurkan oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung.

“Saya sangat memaklumi keluhan dari kawan-kawan tenaga honorer karena menyangkut kebutuhan aktivitasnya setiap hari. Saya selaku kepala sekolah mengimbau agar kawan-kawan bersabar, mengingat proses dan prosedur dari pihak sekolah sudah dijalankan. Untuk sementara pihak sekolah hanya bisa menunggu," Jelasnya.

Ditanya tentang jumlah tenaga honorer di sekolah yang dipimpinnya, Ansori mengatakan memiliki 47 tenaga pendidik dan tata usaha dengan rincian 22 orang berstatus PNS dan 25 orang lainnya status honorer. Dan semuanya digaji menggunakan sumber dana BOS.

Dengan adanya keterlambatan gaji, Ansori berharap tidak akan mengganggu aktivitas belajar mengajar terhadap siswa.

“Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama pihak dinas segera memfasilitasi penyaluran dana BOS,” ujarnya. (Iwan)

Editor :