Bebri Oktaviany, Remaja Asal Kota Agung 12 Tahun Lumpuh Butuh Bantuan Para Dermawan

Kupastuntas.co, Tanggamus - Sudah 12 tahun ini, Bebri Oktaviany (18), warga Pekon Negri Ratu, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, tidak bisa beranjak dari tempat tidur. Dia mengalami kelumpuhan akibat tulang belakangnya cedera setelah terjatuh saat kanak-kanak.
Kecelakaan itu terjadi ketika Bebri Oktaviany berusia 6 tahun. Waktu itu, Bebri terjatuh dan oleh keluarganya sempat diobati dengan cara diurut, tetapi anaknya tidak sembuh dan mengeluh sakit di bagian punggungnya.
Sejak itu, keluarga bolak-balik membawa Bebri berobat ke rumah sakit, bahkan pengobatan alternatif.
"Kata dokter anak saya itu mengalami ceder di tulang belakang akibat terjatuh. Sudah berobat kemana-mana tapi anak saya tidak sembuh-sembuh," kata Salmani (42) ibu kandung Bebri Oktaviany, Minggu (14/10/2018).
Menurut Salmani (42), untuk mengobati anaknya, mereka rela menjual rumah, sawah, sepeda motor dan harta bendanya yang tidak seberapa.
"Saat ini kami tidak punya apa-apa lagi untuk dijual. Kami pasarah dan hanya bisa berharap bantuan pemerintah dan para dermawan untuk biaya pengobatan anak saya," katanya.
Hingga kini Bebri hanya bisa terlentang di tempat tidur.
"Karena tidak ada biaya, kita bawa ke pengobatan alternatif. Tapi hasilnya juga belum ada perubahan. Sudah lama anak saya tidak dibawa berobat, karena kami sudah tidak punya apa-apa lagi untuk dijual," kata Salmani sambil menitikkan air mata.
Buang Haryadi (45) ayah dari Bebri Oktaviani, mengaku pasrah. Penghasilannya sebagai tulang tambal ban hanya cukup untuk makan sehari hari.
"Kami sudah tidak sangup lagi untuk membawa anak saya berobat, rumah, sawah pun sudah habis terjual untuk mengobati anak saya," kata Buyung. (Sayuti)
Berita Lainnya
-
Rumah Seorang Kakek di Limau Tanggamus Ludes Terbakar Saat Salat Isya
Senin, 07 Juli 2025 -
Buaya di Way Semaka Tanggamus Cermin Retak Ekologi Kita, Oleh: Sayuti
Senin, 07 Juli 2025 -
Krisis LPG 3 Kg di Tanggamus Masih Terjadi, Warga: Harga Rp 35 Ribu
Senin, 07 Juli 2025 -
Antre Panjang dan Dapat Satu Tabung, Warga Keluhkan Operasi Pasar Gas Melon Pemkab Tanggamus
Jumat, 04 Juli 2025
Kupastuntas.co, Tanggamus - Sudah 12 tahun ini, Bebri Oktaviany (18), warga Pekon Negri Ratu, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, tidak bisa beranjak dari tempat tidur. Dia mengalami kelumpuhan akibat tulang belakangnya cedera setelah terjatuh saat kanak-kanak.
Kecelakaan itu terjadi ketika Bebri Oktaviany berusia 6 tahun. Waktu itu, Bebri terjatuh dan oleh keluarganya sempat diobati dengan cara diurut, tetapi anaknya tidak sembuh dan mengeluh sakit di bagian punggungnya.
Sejak itu, keluarga bolak-balik membawa Bebri berobat ke rumah sakit, bahkan pengobatan alternatif.
"Kata dokter anak saya itu mengalami ceder di tulang belakang akibat terjatuh. Sudah berobat kemana-mana tapi anak saya tidak sembuh-sembuh," kata Salmani (42) ibu kandung Bebri Oktaviany, Minggu (14/10/2018).
Menurut Salmani (42), untuk mengobati anaknya, mereka rela menjual rumah, sawah, sepeda motor dan harta bendanya yang tidak seberapa.
"Saat ini kami tidak punya apa-apa lagi untuk dijual. Kami pasarah dan hanya bisa berharap bantuan pemerintah dan para dermawan untuk biaya pengobatan anak saya," katanya.
Hingga kini Bebri hanya bisa terlentang di tempat tidur.
"Karena tidak ada biaya, kita bawa ke pengobatan alternatif. Tapi hasilnya juga belum ada perubahan. Sudah lama anak saya tidak dibawa berobat, karena kami sudah tidak punya apa-apa lagi untuk dijual," kata Salmani sambil menitikkan air mata.
Buang Haryadi (45) ayah dari Bebri Oktaviani, mengaku pasrah. Penghasilannya sebagai tulang tambal ban hanya cukup untuk makan sehari hari.
"Kami sudah tidak sangup lagi untuk membawa anak saya berobat, rumah, sawah pun sudah habis terjual untuk mengobati anak saya," kata Buyung. (Sayuti)
- Penulis : Kupastuntas
- Editor :
Berita Lainnya
-
Senin, 07 Juli 2025
Rumah Seorang Kakek di Limau Tanggamus Ludes Terbakar Saat Salat Isya
-
Senin, 07 Juli 2025
Buaya di Way Semaka Tanggamus Cermin Retak Ekologi Kita, Oleh: Sayuti
-
Senin, 07 Juli 2025
Krisis LPG 3 Kg di Tanggamus Masih Terjadi, Warga: Harga Rp 35 Ribu
-
Jumat, 04 Juli 2025
Antre Panjang dan Dapat Satu Tabung, Warga Keluhkan Operasi Pasar Gas Melon Pemkab Tanggamus