Komisi I DPR RI Apresiasi Penyelenggaraan ASEAN Leaders Gathering di Bali
Kupastuntas.co, Jakarta - Komisi I DPR RI yang membidangi urusan luar negeri mengapresiasi langkah strategis Indonesia yang menginisiasi penyelenggaraan ASEAN Leaders gathering di Nusa Dua, Bali. Hal itu menunjukkan peran penting Indonesia baik secara politik maupun ekonomi untuk menciptakan stabilitas di kawasan.
"Kita apresasi, inisiatif Indonesia menggelar ASEAN Leader's Gathering yang dipimpin Presiden Joko Widodo tersebut sebagai langkah diplomasi yang strategis bagi Indonesia, mengingat peran penting kita di kawasan ASEAN," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/10/2018).
Politikus Partai Golkar itu menilai, pertemuan tersebut dapat mempererat kerjasama dan sinergi antara negara-negara di Kawasan ASEAN. Selain itu, pertemuan itu juga sebagai upaya mencapai pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang melibatkan banyak pihak, baik organisasi lokal, regional maupun internasional.
Baca Juga: Peneliti Prediksi akan Ada 'Hujan Kaca' Jika Jakarta Gempa
"Presiden Jokowi sangat concern atas progres pembangunan berkelanjutan yang harus menjadi prioritas bersama di kawasan. Dalam SDGs Index and Dashboards Index 2018, Indonesia berada pada urutan 99 dari 156 negara," katanya.
'Komitmen pemerintah untuk berupaya keras agar pencapaian ranking tersebut bisa dinaikkan, mengingat 2 goals menyangkut perubahan iklim dan renewable energy dengan ranking yang mendekati China," sambung Satya yang turut hadir dalam Gala dinner ASEAN Leaders di Hotel Sofitel, Bali itu.
Selain itu, kata Satya, pertemuan pemimpin-pemimpin ASEAN itu juga bisa menguntungkan Indonesia sebagai anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB yang berperan menjamin keamanan regional. Hal itu terkait disinggung ya Belt and Road Policy yang diprakarsai China serta inisiasi Indonesia untuk membuat Indo-Pasific.
"Dengan demikian dua inisiatif tersebut punya titik temu yang sama untuk pihak-pihak di China maupun Indo-Pacific," pungkas Satya. (Dtk)
Baca Juga: Perang Dagang Makin Tegang, IMF Ingatkan Risiko Utang Global di Tengah Ekonomi Global
Berita Lainnya
-
Menteri Pendidikan: Gaji Guru ASN Naik Satu Kali Gaji, Gaji Guru Non-ASN Naik 2 Juta
Selasa, 26 November 2024 -
MK Tolak Uji Materi Penyediaan Kotak Kosong di Pilkada Seluruh Daerah
Sabtu, 16 November 2024 -
Kemendagri Resmi Larang Kepala Daerah Sebar Bansos Jelang Pilkada
Kamis, 14 November 2024 -
Indonesia Peringkat Kedua Kasus TBC Terbanyak, Capai 1 Juta Lebih
Selasa, 12 November 2024