• Sabtu, 28 Desember 2024

Kerugian Ditafsir Hingga Ratusan Juta Rupiah, Ternyata Ini Penyebab Kebakaran Kios Samping SPBU Kauman Metro

Kamis, 11 Oktober 2018 - 10.37 WIB
97

Kupastuntas.co, Metro – Akhirnya Kepolisian Resor Metro (Polres) membeberkan sebab terbakarnya sebuah kios tambal ban dan BBM eceran yang terdapat di Jl. AR Prawiranegara, RT 19 RW 04, Kel. Metro, Kec. Metro Pusat pada Rabu (10/10/2018) lalu.

Kapolres Metro AKBP Umi Fadillah Astutik melalui Kasat Reskrim Polres setempat, AKP Try Maradona, mengungkapkan terbakarnya kios tersebut diduga kuat akibat sambaran api tambal ban ke BBM jenis Pertamax yang sedang ditakar.

"Kebakaran diduga berasal dari api yang ada di alat tambal ban, yang kemudian menyambar BBM jenis Pertamax yang sedang di takar," ungkapnya, Kamis (11/10/2018).

Berita Terkait: Si Jago Merah Lahap Kios Samping SPBU Kauman Metro

Kios yang terletak tepat disamping SPBU Kauman tersebut, merupakan milik seorang bernama Rudi Paralubi (32) yang hangus dilalap api mulai pukul 08.30 WIB.

"Kita sudah periksa korban dan Dua orang saksi, bahwa ruko tambal ban dan kios bensin mulai terbakar saat korban sedang menambal ban di kiosnya tersebut, pada saat bersamaan istri korban sedang menakar BBM jenis Pertamax tanpa diduga api yang berasal dari alat tambal ban menyambar ke Pertamax yang sedang di takar oleh istri korban. Kemudian api menjalar kedalam seluruh kios milik korban, lalu korban dan istrinya berlari untuk menyelamatkan diri dan meminta pertolongan warga," jelasnya.

Ia juga merincikan, atas insiden tersebut istri korban mengalami luka bakar di bagian kaki dan kerugian di tafsir sebesar kurang lebih seratus juta rupiah.

"Kita juga telah amankan barang bukti Satu buah alat penambal ban, Satu buah takaran bensin ukuran 1 liter dan Dua buah tambung gas elpiji 3kg," terangnya.

Kasat Reskrim Polres Metro juga menjawab rumor yang beredar di masyarakat terkait dugaan penimbunan BBM jenis premium bersubsidi yang menjadi penyebab kebakaran kios tersebut.

"Itu BBM nya Pertamax bukan yang subsidi," terang dia. (Firman)

Editor :