Rumah Gerbong: Konsep Rumah Tumbuh untuk Masa Kini
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan semakin sempitnya lahan terutama di perkotaan memaksa pemerintah dan para pengembang untuk menyediakan rumah tinggal berupa kavling dengan konsep rumah tumbuh.
Mengembangkan rumah tumbuh berarti mempertahankan struktur awal sebagai living monument dan meneruskan pembangunannya sesuai perkembangan kebutuhan keluarga. Konsep ini memberi angin segar bagi keluarga muda untuk mengembangkan rumah secara bertahap tergantung keadaan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Rumah Gerbong karya Studio Sa_E bisa menjadi contoh rumah tumbuh dengan perjalanan pertumbuhan yang baik seiring perkembangan kebutuhan anggota keluarga di tengah masyarakat urban, baik secara sosial, ekonomi, dan lingkungan. Bagaimana tahapan pertumbuhannya? Mari kita lihat pertumbuhan Rumah Gerbong, konsep rumah tumbuh untuk hunian urban masa kini!
- Sejarah Evolusi Rumah Gerbong
Pada tahun 2003, pasangan muda pemilik Rumah Gerbong baru saja dikaruniai anak. Mereka menyadari perlunya tambahan ruang untuk anak dan kantor arsitek untuk sang suami. Jadi, mereka memperluas rumah hingga batas-batas tapak dan membangun lantai dua agar bagian depan rumah di lantai dasar dapat dijadikan kantor.
Baca Juga: Gempa Palu Donggala, Ratu Elizabeth Beri Bantuan
Evolusi kedua dilakukan tahun 2006 hingga 2007. Rumah diperluas dengan menggabungkan rumah tetangga agar mampu menampung 4 kamar tidur tambahan dan ruang pendukung lainnya.
Sepuluh tahun kemudian, tahun 2017, evolusi ketiga perlu dilakukan karena sang suami ingin memperluas kantornya dan istri ingin ruang untuk menjalankan bisnis di rumah. Anak-anak mereka juga menginginkan tempat berkumpulnya keluarga. Akhirnya, lantai ketiga dibangun untuk memenuhi kebutuhan ruang-ruang ini dan luas bangunan menjadi 180 m2.
- Strategi Pertumbuhan Rumah Gerbong
Baca Juga: Tiru Adegan dalam YouTube, 41 Siswa SMP di Lamteng Sayat Tangan Sendiri
Pola void-solid membentuk penyebaran cahaya dan ventilasi alami yang merata. Vegetasi dimanfaatkan untuk menciptakan aliran ruang yang baik antara indoor dan outdoor. Vegetasi menjadi pengganti tembok, batas antar ruang menjadi hilang, namun esensinya tetap ada. Interaksi semakin intens dan gaya hidup toleran semakin terbina.
Desain Rumah Gerbong membuktikan bahwa keterbatasan lahan dan padatnya massa bangunan bisa diantisipasi secara kreatif dengan cara-cara inovatif yang fungsional. Mari terus berkarya dan ingatlah, di dalam keterbatasan dan kesulitan selalu ada solusi autentik untuk menyelesaikannya dengan sempurna! (arsitag.com)
Berita Lainnya
-
Kuasa Hukum dan Pengurus TKBM Pelabuhan Panjang Sambangi Kantor Disnaker Lampung
Senin, 05 Agustus 2024 -
Nuwa Buka Lowongan untuk Posisi Nuwa Motoris, Peluang Kerja Menjanjikan di Lampung
Jumat, 05 Juli 2024 -
Pilu Ibu, Anak Semata Wayang Ditunggu 9 Tahun Meninggal di Taiwan
Minggu, 28 April 2024 -
Begini Cara Download Lagu dari Tiktok dengan Situs Tubidy
Selasa, 31 Januari 2023