• Senin, 23 September 2024

Peringati Hari Batik Nasional, Pelajar dan Mahasiswa di Kota Agung Kenakan Batik

Selasa, 02 Oktober 2018 - 19.18 WIB
2.1k

Kupastuntas.co, Tanggamus - Dalam rangka  memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada Selasa (2/10/2018), pelajar dan dewan guru, serta mahasiswa di Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, mengenakan batik.

Penampilan tidak biasanya para pelajar dan mahasiswa ini terlihat dari batik beragam corak yang dikenakan. "Ini tumben anak-anak sekolah dan para guru pake batik nasional, bukan batik yang biasa di pakai di sekolah tiap hari Rabu dan Kamis," kata Rina (35), seorang ibu rumah tangga warga Kota Agung, Selasa (2/10/2018).

Dari pantauan Kupastuntas.co, para pelajar SMP, SMA, MTs, MA dan SMK serta mahasiswa, para dewan guru, ASN dan non ASN pada hari ini mengenakan pakaian khas warisan budaya Indonesia tersebut dengan beragam warna. MTs Negeri 1 Tanggamus contohnya, merupakan salah satu sekolah yang menerapkan kebijakan penggunaan batik pada Hari Batik Nasional ini.

Kepala MTsN 1 Tanggamus, Fathul Bari mengatakan, bahwa hari ini para siswa, dewan guru dan staf mengenakan baju batik sebagai bentuk kecintaan pada budaya Indonesia. Batik sendiri merupakan warisan budaya bangsa yang harus dilestarikan.

Baca Juga: CEO Mayapada Grup, Kirim Fast Food Pakai Jet Pribadi ke Palu

"Hari ini anak-anak, dewan guru dan staf mengenakan batik. Selain ada intruksi dari Gubernur Lampung dalam rangka Hari Batik Nasional, ini juga wujud kecintaan kami kepada batik," ungkapnya.

Senada dengan itu, Suroso, guru SMPN 1 Kota Agung menuturkan, pihak sekolah telah lama memutuskan mengenakan baju batik bagi siswanya setiap hari Rabu dan Kamis. Hal ini supaya generasi muda bangsa tahu bahwa batik merupakan budaya Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan.

"Kebijakan mengenakan seragam batik hari Rabu dan Kamis diterapkan. Hari ini anak-anak diberi kebebasan mengenakan baju batik nasional dan lokal," katanya.

Dan momen yang sangat jarang terjadi ini disambut baik oleh para pelajar, dimana mereka bebas berekspresi dalam berpakaian sesuai dengan motif serta model yang disukai tanpa meninggalkan jati diri batik Indonesia.

"Saya senang dan bangga bisa menggunakan batik ke sekolah. Apalagi ini sangat jarang dilakukan. Ini membuktikan kalau kita cinta batik" ujar Indah, pelajar SMAN 1 Kota Agung.

Upaya penanaman rasa cinta kepada batik seperti ini, diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Agar kaum pemuda semakin bangga terhadap batik yang merupakan warisan budaya Indonesia.

Untuk diketahui, sebagaimana sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 pada setiap tanggal 2 Oktober telah dinyatakan sebagai Hari Batik Nasional.

Baca Juga: Peduli Korban Bencana Alam, Organisasi Profesi Lampura Lakukan Penggalangan Dana

Ini untuk memperingati hari ditetapkannya batik, sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.

Dengan kata lain, pada tanggal 2 Oktober itu, batik Indonesia resmi diakui sebagai warisan budaya dunia.

Pada hari Batik Nasional beragam lapisan masyarakat dari pejabat, publik figur, wiraswasta, pelajar atau mahasiswa, dan masyarakat umum dihimbau untuk mengenakan batik. (Sayuti)

Editor :