Cari Titik Terparah Gempa Palu, BNPB Pakai Citra Satelit LAPAN
Kupastuntas.co, Jakarta- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menggunakan citra satelit beresolusi tinggi untuk mencari titik-titik terparah terdampak gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu pada Jumat (28/9/2018) petang. Hal ini dilakukan atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Nantinya, hasil pemetaan untuk wilayah Donggala dan Palu akan dipakai untuk membantu proses evakuasi dan penyaluran bantuan. Menurutnya, saat ini masih banyak masyarakat korban gempa dan tsunami yang belum menerima bantuan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengakui tim SAR kesulitan menjangkau korban karena akses jalan rusak akibat gempa dan tsunami. Kondisi ini ditambah ketiadaan listrik dan layanan telekomunikasi.
"Harapannya, pihak internasional bisa mengirimkan citra satelit resolusi tinggi untuk bahan analisis supaya kita tahu di mana saja yang terdampak. Kami butuh citra satelit sedetail mungkin, hitungan centimeter sehingga objek-objek di darat dapat difoto jelas," ucap Sutopo seperti dilaporkan Antara.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan pihaknya akan terus memperbarui informasi titik-titik terdampak bencana sesuai dengan perolehan citra satelit.
Untuk memperoleh informasi citra satelit terkait daerah terdampak gempa dan tsunami, masyarakat juga bisa menelusurinya melalui tautan https://pusfatja.lapan.go.id/index.php/tanggapbencana.
Menurut catatan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), gempa dengan magnitudo 6 skala Richter mengguncang Donggala pada Jum'at (28/9/2018) pukul 14.00 WIB. Gempa susulan yang lebih besar berkekuatan 7.4 SR kembali mengguncang Donggala yang memicu tsunami di Palu.
BNPB mencatat hingga Sabtu (29/9/2018) sudah ada 384 orang meninggal dunia di Palu. Sementara di Donggala, BNPB belum bisa memberi data termutakhir karena keterbatasan akses. (cnn)
Berita Lainnya
-
MK Tolak Uji Materi Penyediaan Kotak Kosong di Pilkada Seluruh Daerah
Sabtu, 16 November 2024 -
Kemendagri Resmi Larang Kepala Daerah Sebar Bansos Jelang Pilkada
Kamis, 14 November 2024 -
Indonesia Peringkat Kedua Kasus TBC Terbanyak, Capai 1 Juta Lebih
Selasa, 12 November 2024 -
Pemerintah Antisipasi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Mundur dari Jadwal
Senin, 11 November 2024