Lampung Barat Mulai Kembangkan Pekon Literasi
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Setelah dicanangkan sebagai daerah literasi pertama di provinsi Lampung pada tanggal 2 mei yang lalu, hari ini daerah literasi Lampung Barat mulai menetas hingga di tingkat pekon (desa). Keberadaan pekon literasi pertama di kabupaten Lampung Barat tepatnya di pekon Padang tambak kecamatan Way Tenong telah dicanangkan langsung oleh Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, Kamis (27/09/2018).
Pada pencanangan pekon Padang Tambak sebagai Pekon Literasi, hadir Bupati Parosil Mabsus didampingi Wakil Bupati Mad Hasnurin. Dalam sambutannya, Parosil mengapresiasi kerja nyata tim literasi yang dapat menjadikan Pekon Padang Tambak sebagai pekon literasi pertama di kabupaten Lampung Barat.
Menurut Parosil, gagasan daerah literasi sangat penting karena membaca merupakan pondasi dalam menumbuh kembangkan wawasan dalam kehidupan dan bermasyarakat.
"Membaca merupakan modal dasar dalam menimba pengetahuan dengan membaca akan membuka jendela dunia," ungkap Parosil.
Parosil juga mengimbau kepada para peratin dan pihak terkait lainnya untuk dapat menumbuhkan minat baca masyarakat.
"Dalam peningkatan sumber daya manusia pada masyarakat saya meminta peran aktif para peratin untuk dapat menumbuhkan minat baca kepada masyarakat dengan menyediakan bahan bacaan di pekon masing masing seperti yang ada di pekon padang tambak hari ini bertema Literasi di Negeri Kopi," imbau Parosil.
Baca Juga: Isi Seminar di Kampus, Sandiaga Uno Jadi Sorotan Bawaslu Lampung
Dalam kesempatan pencanangan Pekon Padang Tambak sebagai Pekon Literasi, Parosil juga sekaligus melakukan peresmian perpustakaan pekon Padang Tambak. Selain itu juga, telah dikukuhkan pengurus Literasi Lampung Barat serta menyerahkan piagam penghargaan kepada pengelola Lamban Baca yang ada di kabupaten Lampung Barat.
Terkait daerah literasi, pengelola Lamban Baca kecamatan Bandar Negeri suoh (BNS) Eko Wuriyanto, saat diwawancara mengatakan minat baca masyarakat di lingkungan Lamban Baca yang dikelolanya sangat tinggi, hanya saja masih terkendala dengan terbatasnya bahan bacaan yang diminati masyarakat.
"Lamban Baca yang saya kelola di BNS sangat didukung oleh masyarakat dan minat baca masyarakat dan tidak didominasi oleh usia sekolah saja banyak juga peminatnya yang berusia dewasa, kami hanya terkendala buku bacaan yang tersedia baru 100 buku sering terjadi buku yang diminati yang pembaca belum dapat kami penuhi, seperti buku tentang pertanian, perkebunan juga peternakan," Ungkap Eko. (satoris/iwan)
Baca Juga: Bupati Tulangbawang Keluarkan Surat Edaran tentang Pengurangan Tonase
Berita Lainnya
-
Mengenal Sosok Edi Novial, Pemecah Rekor Ketua DPRD Lampung Barat Tiga Periode Berturut-turut
Senin, 25 November 2024 -
Lampung Barat Masuk 40 Besar Daerah Rawan Bencana, BPBD Diminta Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem
Senin, 25 November 2024 -
Tayuhan Bumi Sekala, Upaya Pelestarian dan Pengembangan Seni Tradisi Pusaka Lama Masyarakat Sekala Bekhak
Senin, 25 November 2024 -
H-3 Pemungutan Suara, Parosil-Mad Hasnurin Sampaikan LPPDK ke KPU Lambar
Minggu, 24 November 2024