• Sabtu, 21 September 2024

Keren! Lampung Akan Jadi Tuan Rumah Konferensi Astronom Se-ASEAN, Catat Tanggalnya

Kamis, 27 September 2018 - 19.56 WIB
119

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Setelah sebelumnya sukses dilaksanakan di negara Myanmar, kali ini Provinsi Lampung mewakili Indonesia dipilih sebagai tuan rumah acara 10th Southeast Asia Astronomy Network (SEAAN) 2018 Meeting pada 19-21 Oktober 2018 mendatang, bertempat di Meeting Hall, Hotel Bukit Randu.

Terpilihnya Lampung sebagai tempat berlangsungnya konferensi para astronom se-Asia Tenggara merupakan momentum yang tepat bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk memperkenalkan pembangunan Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) kepada dunia khususnya negara di Asia Tenggara.

Sebab dalam salah satu rangkaian kegiatan SEAAN, Sabtu (20/10), akan dilaksanakan groundbreaking ceremony OAIL oleh Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dan disaksikan langsung oleh para peserta.

"Namun karena lokasi di Gunung Betung sebagai tempat rencana dibangunnya observatorium belum memadai, maka kemungkinan groundbreaking ceremony dilakukan di Gedung Information Center dekat taman rusa Tahura, Kemiling, Bandar Lampung," ujar Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, di ruang kerjanya, Kamis (27/9).

"Ini kesempatan bagi kita untuk mengenalkan OAIL kepada negara Asia Tenggara bahwa kita akan mendirikan observatorium kelas dunia di Lampung dan diharapkan kita bisa menjadi kiblat dalam urusan astronomi," imbuhnya.

Dikatakannya, pihak Institut Teknologi Sumatera (ITERA) sebagai operasional OAIL akan teken MoU dengan 12 negara yang bakal ikut dalam konferensi ini diantaranya USA, India, Jepang, Thailand, Philipina, Malaysia, Vietnam, China, Taiwan, Pakistan, Nepal, dan Indonesia.

Kegiatan ini juga rencananya dihadiri oleh pihak Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Kemenristekdikti, di samping peserta dari para mahasiswa dan dosen bidang astronomi.

Sementara terkait progress pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan menuju lokasi observatorium, kata Taufik, sejauh ini mulai dilakukan pengerasan namun dengan klasifikasi tertentu seperti menggunakan pengerasan jalan dengan bebatuan karena mengingat kawasan tersebut merupakan daerah konservasi dan bertujuan agar dapat menyerap air.

Rektor ITERA, Ofyar Z Tamin mengatakan, jauh hari saat pertemuan SEAAN ke-9 di Myanmar, dirinya memang telah menawarkan diri menjadi tuan rumah di kegiatan selanjutnya karena sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat astronomi Asia Tenggara bahwa akan ada observatorium baru di Indonesia.

"Sekarang kami memaksa agar dilaksanakan di Lampung karena kita sedang merencanakan pembangunan observatorium. Maka kami gunakan momentum ini untuk bisa melakukan groundbreaking dan diharapkan mereka juga akan memperkenalkan ke seluruh dunia," ujar Ofyar.

Sedangkan terkait anggaran pembangunan keseluruhan gedung observatorium lengkap dengan planetariumnya menggunakan dana APBD sebesar Rp 400 miliar, di tanah seluas 30 hektare. (Erik)

Editor :