Rektor UM Lampung: Hentikan Diskriminasi Mahasiwa Berkebutuhan Khusus
Kupastuntas.co, Bandarlampung – Sama halnya dengan mahasiswa lainnya dalam memperoleh pendidikan, mahasiswa anak berkebutuhan khusus (ABK) haruslah dilayani dengan baik tanpa ada diskriminasi.
Demikian dikatakan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Lampung, Dalman, tinggi di Provinsi Lampung mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Tutor Pendidikan Khusus, di UM Lampung, Kamis (27/9/2018).
Dalman mengatakan, bimtek pendidikan khusus yang diikuti puluhan tenaga pendidik dari 45 perguruan tinggi di Provinsi Lampung ini guna memberikan pemahaman terhadap perguruan tinggi dalam melayani mahasiswa ABK di perguruan tinggi.
"ABK harus diberi kesempatan sama seperti mahasiswa lain dalam memperoleh pendidikan yang layak tanpa ada diskriminasi," kata dia.
Baca Juga: Asyik Ngelem Aibon, 5 Pria dan 1 Anak Dibawah Umur Diamankan Anggota Polsek Pugung
Namun demikian, lanjut Dalman, ABK harus diberi pengecualian dalam proses pendidikan dari mahasiswa lainnya, termasuk dalam memberikan penilaian hasil pembelajaran.
"Hak memperoleh pendidikan bagi ABK tidak boleh dibedakan dari mahasiswa lain. Namun, perguruan tinggi memberikan sedikit toleransi seperti dalam memberikan penilaian, karena mereka mempunyai keterbatasan," ungkap Dalman.
Kasubdit Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenrisetdikti), Uwes Anis Chairuman selaku narasumber mengatakan, perguruan tinggi harus dapat menerima dan menyediakan fasilitas belajar bagi mahasiswa ABK.
"Kami selalu sampaikan kepada perguruan tinggi agar mahasiswa ABK yang diterima di kampusnya harus dilayani dengan baik, serta memberikan pembelajaran yang sama seperti mahasiswa lain,” jelas Uwes.
Baca Juga: Pembangunan 6 Ruas Jalan Provinsi Terkendala Material
Menurut dia, di Lampung sudah banyak perguruan tinggi menerima mahasiswa ABK kendati jumlah mahasiswa belum seberapa. Untuk itu pihaknya sangat mengapresiasi hal tersebut. Pasalnya, masyarakat mempunyai kesempatan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi kendati memiliki keterbatasan.
“Saya lihat di Lampung sudah banyak kampus menerima mahasiswa ABK, seperti di UM Lampung ini. Memang ABK ini jurusan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas mereka,” kata dia.
Selanjutnya Uwes berharap, perguruan tinggi khususnya di Lampung tidak hanya sebagai tempat untuk menimba ilmu bagi masyarakat. Namun juga menyediakan sarana prasarana serta lingkungan yang ramah, khususnya bagi ABK.
“Kedepan Kami harapkan bisa seperti Jepang, dimana fasilitas bagi mahasiswa ABK disediakan oleh kampus. Karena pendidikan bagi ABK di perguruan tinggi akan mengarah dari segregasi, integrasi, dan menjadi inklusi,” pungkasnya. (Erik)
Berita Lainnya
-
Racana Rimbaku-Trisila UIN RIL Kukuhkan Pramuka Garuda di Tengah Visitasi Akreditasi Gudep
Minggu, 15 Desember 2024 -
UIN RIL Terus Siapkan Langkah Strategis Menuju Akreditasi Asesmen Center Tahun 2025
Jumat, 13 Desember 2024 -
Penutupan RTM, Rektor UIN RIL Tekankan Pentingnya Penyesuaian Program dengan Asta Cita
Jumat, 06 Desember 2024 -
Tindak Lanjut Kerjasama, Akademisi Tomsk State University Kenalkan Pembelajaran Bahasa Rusia
Kamis, 05 Desember 2024