Peneliti Beri Arahan Kepada Petani Metro Untuk Hadapi Hama Wereng

Kupastuntas.co, Metro - sebagai bentuk preventif ataupun represif, ahli peneliti hama tanaman, Prof. Dr .Ir. Baehaki Suherlan Efendi memberikan arahan kepada petani padi dalam menghadapi hama wereng coklat, di Ballaroom Hotel S’kuntum Kota Metro, Selasa (18/9/2018).
Hama wereng coklat atau wereng batang coklat atau disebut juga brown planthopper, memilki nama latin Nilaparvata lugens. Hama ini menyerang pada stadia (fase) nimfa dan imago. Stadia nimfa berlangsung kurang lebih 30 hari sebelum masuk stadia imago.
"Saya kira seminar ini baik, karna gerakan-gerakan serangan hama wereng itu setiap tahun ada. Jadi para petani harus paham cara pengendaliannya," ungkap Baehaki.
Baca Juga: Plt Bupati Lampung Selatan: Sosialisasi KIA Bagus dan Sangat MembantuSementara, dampak dan kerugian yang ditimbulkan oleh serangan wereng coklat ini, dalam kurun waktu 10 hari bisa menurunkan produktivitas panen 10 sampai 50 persen. Parahnya, serangan dengan populasi 10-15 ekor per rumpun saja, sudah cukup untuk membuat PUSO (serangan wereng coklat parah pada areal penanaman yang luas) dalam waktu 10 hari.
Baehaki mengatakan bahwa ada dua isu besar yang menjadi pokok bahasan dalam upaya pengentasan masalah ini, yakni mencari langkah strategis serta mengembalikan pengendalian hama terpadu (PHT) sebagai upaya jangka panjang dalam mencegah ledakan hama dan virus.
"Intinya, kita cari upaya stategis menghadapi ancaman ledakan hama wereng dan virus kerdil dengan menghadirkan sejumlah pakar," ujar Baehaki.
Berita Terkait: Lampaui Target Nasional Pembuatan Akta Kelahiran Anak, Disdukcapil Lamsel Mendapat Apresiasi Dirjen
Sementara itu, Senior Crop Manager FMC Agus Suryanto mengaku bahwa ini merupakan bentuk kepedulian FMC terhadap petani dalam rangka membantu para petani menyelesaikan permasalahannya. Khususnya daerah Lampung banyak para petani mengeluh tanaman padi terserang hama wereng coklat.
“Kita kupas semuanya mulai dari mana hama wereng berasal, berkembangbiak, kerugaian petani dari serangan hama dan bagaimana cara pengendaliannya,” beber Agus.
Baca Juga: Bupati Way Kanan Kembali Susun Pejabat Kabinet KerjanyaSelain itu, Agus mengatakan, ternyata wereng juga menjadi vector yang menyebabkan kerdil rumput dan kerdil hampa.
“Biasanya petani panik bila tanaman diserang hama wereng, makanya perlu strategi terbaik untuk menghadapinya," tambah Agus. (Firman)
Berita Lainnya
-
Pelajar SMK di Metro Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kosan
Kamis, 13 Maret 2025 -
Walikota Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Pembangunan di Metro
Kamis, 13 Maret 2025 -
Kapolres Metro Berganti, AKBP Heri Sulistyo Nugroho Pindah ke Pesawaran
Kamis, 13 Maret 2025 -
Bambang Janji Atasi Banjir di Hadimulyo Barat, Warga: Semoga Bukan Janji Belaka
Rabu, 12 Maret 2025