Kisah Haru di Balik Penyekapan 3 Bocah Ini
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dua bocah laki-laki berinisial OW (11) dan adiknya DV (2,5) serta satu bocah perempuan US (5) berhasil keluar rumah toko (Ruko) di Jalan Seruni Meranti, Makassar, Sulawesi Selatan. Ketiga bocah ini bukan saudara kandung. Mereka sama-sama diasuh oleh Acci alias Memei alias Gensel (40).
Ada cerita haru di balik penyekapan tiga bocah ini sampai mereka bisa lolos dari ruko berlantai 3 itu. Mereka disekap dan disiksa selama berhari-hari oleh orangtua angkatnya bak sinetron.
Kepala Dinas Pembedayaan Perempuan dan Anak, Andi Tenri Pallalo mengatakan, kisah pelarian tiga bocah ini sangat menyentuh hati. Pasalnya mereka bertiga kompak menyusun rencana pelariannya dari rumah tempat mereka disekap.
"Yang jelas menurut cerita warga anak-anak ini bisa lolos meninggalkan rumah saat mencungkil rumah mereka. Dia menggunakan besi memukul-mukul gembok dan besi yang biasa dipukulkan oleh orangtua angkatknya itu yang digunakan," kata Tenri saat ditemui di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Makassar, Senin (17/9/2018).
Lebih lanjut, Tenri menceritakan kisah pelarian ketiga bocah ini. Bahwa ketiga bocah tersebut sebelum keluar rumah mereka lebih dulu mengatur rencana.
Rencananya yaitu berpisah setelah berada di luar rumah. Agar mereka tak mudah ditemukan kembali oleh orangtua angkatnya.
"Jadi sebelum keluar, kakak pertamanya itu bilang ke adik-adiknya bahwa kita harus berpisah setelah di luar. Jadi mereka sepakat untuk berpisah. Alasannya mereka berpisah agar tidak ditemukan kembali. Jika satu di antaranya ditemukan maka adiknya yang lain bisa selamat. Atau kakaknya yang selamat. Sedih kan," jelas Tenri.
Sebelum keluar, bocah perempuan US masih sempat naik ke lantai dua Ruko mengambil sepasang baju dan dimasukkan ke dalam tas. Selain itu US juga mengambil celengan milik kakaknya yang berisi uang Rp32.000.
Dikatakan Tenri bahwa setelah mengambil barang-barang itu US kemudian menyusul kakak. Namun kakaknya yang lebih dulu lari ke arah selatan Jalan Pengayoman tidak ditemukan.
Akhirnya US bersama DV masih berada di depan Ruko menunggu kakaknya datang. Akan tetapi si bungsu DV menangis di depan Ruko dan dilihat oleh warga. Maka keduanya ditolong selanjutnya dibawa ke security.
"Celengan kakaknya itu ada isi uang lima ribunya ada uang dua ribunya. Dan bocah perempuan itu menyampaikan ke kami bahwa jika ketemu kakak AW di luar sana kata dia saya akan berikan uang ini ke kaka AW. Jadi dua anak kecil yang akan kabur dari rumah cukup sangat memprihatinkan sekali meninggalkan rumah itu," ungkap Tenri.
Saat ini, kata Tenri, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Polisi, kata Tenri, akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menentukan pelanggaran pidana yang dilakukan oleh Acci alias Gensel
"Karena P2TP2A belum bisa memberikan tanda apakah anak ini penyekapan atau lain-lain. Investigasinya kami menurut warga di sana bahwa tiga hari yang lalu anak perempuan ini berdiri di lantai dua sambil melambai tangannya di jendela. Seolah-olah minta makan," kata Tenri.
Tapi warga di sana, kata Tenri, takut untuk menolong karena takut dengan pemilik rumah. "Karena kabarnya pemilik rumah orangnya tempramen dan biasa dilihat oleh warga biasa pegang senjata. Jadi P2TP2A itu adalah kerjanya menyelamatkan anak-anak," ungkap Tenri.
Sumber: okezone.com
Berita Lainnya
-
MK Tolak Uji Materi Penyediaan Kotak Kosong di Pilkada Seluruh Daerah
Sabtu, 16 November 2024 -
Kemendagri Resmi Larang Kepala Daerah Sebar Bansos Jelang Pilkada
Kamis, 14 November 2024 -
Indonesia Peringkat Kedua Kasus TBC Terbanyak, Capai 1 Juta Lebih
Selasa, 12 November 2024 -
Pemerintah Antisipasi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Mundur dari Jadwal
Senin, 11 November 2024