Makam Leluhur Lampung Dikabarkan Rusak, PWI Bentuk Tim Check and Re-check
Kupastuntas.co, Lampung Utara - Menyikapi kabar yang telah menyebar luas atas kerusakan pada makam leluhur masyarakat Lampung Abung Siwo Migo (Minak Trio Diso) yang berada di Desa Skipi, Kecamatan Abung Tinggi, Lampung Utara Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) membentuk tim check and re-check.
Pembentukan tim itu menurut Ketua PWI Lampung Utara Jimmi Irawan, guna mengetahui setiap kabar yang telah menyebar luas dan akan berdampak sosial sampai di isu-isu negatif atau sara dapat diluruskan melalui media masa tempat masing-masing wartawan bekerja dan yang berada di PWI.
Baca Juga: Kasus Pungli SIM Oknum Polres Lamteng Hampir Mirip Kejadian di Polres Kediri
"Dengan turun langsung ke lokasi ini kita dapat mengetahui kebenaran kabar yang disebar luaskan oleh masyarakat itu apakah benar atau tidak," kata Jimi Irawan, ketika melihat kondisi makam Minak Trio Diso, di Desa Skipi, Abung Tinggi, Lampung Utara, Kamis (13/9/2018).
Dijelaskannya, tujuan dibentuk tim tersebut adalah untuk menyikapi kabar yang disampaikan oleh salah seorang warga melalui media sosial (facebook) yang meminta pihak-pihak terkait untuk menyelidiki permasalahan yang terjadi pada makam leluhur tersebut.
Berita Terkait: Kasus Pungli SIM, Wakapolda Lampung: Akan Kita Mintai Klarifikasi
Akun facebook dengan nama Allifando menuliskan keprihatinannya atas cagar budaya di Lampura yang rusak akibat oknum tidak bertanggung jawab.
"Sangat memperhatikan cagar budaya di Lampura ini ,rusak berat akibat oknum2 yang yg tidak bertanggung jawab ,mhn perhatian aparat terkait ,di mna tnggung jawab ny ,in lokasi makam Minak trio diso sekipi abng tinggi,akibat pengeboman batu ,km asli putra Abung siwo migo sngt prhtin ,melihat in," tulis pemilik akun facebook bernama Allifando.
Baca Juga: Polisi Tanjungraya Mesuji Tangkap Pelaku Pengganda Uang
Dalam menyikapi kabar semacam itu, kata Jimmi Irawan, sebagai penyampai informasi wartawan haruslah jeli sebelum menyajikan kabar kepada khalayak ramai. Untuk itu, lanjutnya khusus wartawan yang berada di PWI harus lebih teliti lagi. Hal tersebut mengingat perkembangan jaman digital ini akan banyak yang dimanfaatkan oleh jejaring medsos baik itu tentang hal-hal positif maupun sebaliknya.
"Untuk itu sebagai wartawan haruslah bertanggungjawab atas informasi yang telah disampaikannya, dan kabar berita itu haruslah mengedepankan segala unsur. Seperti tidak adanya intervensi dari pihak lain atau berita yang mengandung unsur sara, karena itu akan berdampak luas," paparnya.
Baca Juga: KPK Periksa Ketum Perti Terkait Kasus Suap Bupati Lamsel
Lebih lanjut dikatakan Jimmi Irawan, dalam menyikapi postingan salah seorang warga yang mengabarkan cagar budaya di Lampura rusak akibat dari pengeboman perusahaan batu yang berada di sekitar makam tersebut tidaklah benar. Karena makam Minak Trio Diso itu saat ini tengah dalam tahap renovasi oleh warga. Namun untuk kepastiannya pihak kepolisian daerah setempat juga tengah melakukan penyelidikan.
"Dari hasil pantauan dan konfirmasi dengan warga, makam itu masih dalam proses perbaikan, tapi untuk lebih jelasnya pihak kepolisian yang tengah melakukan penyelidikan," ujarnya, di lokasi seraya menunjukan makam telah terpasang police line oleh Polres Lampung Utara. (Sarnubi)
Berita Lainnya
-
Arinal Djunaidi: Perbedaan Pilihan Politik Harus Dikelola dengan Baik Jelang Pilkada 2024
Senin, 07 Oktober 2024 -
Nomor Urut Pilkada Lampura 2024: Hamartoni-Romli di Nomor 1, Ardian-Sofian di Nomor 2
Senin, 23 September 2024 -
Perbaikan Jembatan Way Sabuk Lampung Utara Capai 60 Persen
Kamis, 19 September 2024 -
BPK Temukan Kegiatan Reses DPRD Lampung Utara Senilai Rp 618 Juta Diduga Fiktif
Rabu, 04 September 2024