• Kamis, 28 November 2024

Akibat Guru Malas Mengajar, Siswa SMAN 1 Semaka Gelar Unjuk Rasa

Kamis, 13 September 2018 - 19.35 WIB
609

Kupastuntas.co, Tanggamus -  Kesal karena kegiatan belajar mengajar (KBM) terganggu, ratusan siswa/i SMAN 1 Semaka, Kabupaten Tanggamus, menggelar unjuk rasa.

Unjuk rasa yang digelar, Rabu (12/9/2018) itu menuntut Kepala SMAN 1 Semaka, segera membayar tunjangan (gaji) guru non PNS (honorer) tersebut, yang sudah 2 bulan tertunggak. Hal itu menjadi pemicu sang guru tersebut enggan mengajar.

"Akibat gaji belum dibayar, guru honorer menjadi malas untuk mengajar. Kondisi ini merugikan kami selaku para siswa. Karena beberapa hari tidak melakukan proses belajar mengajar," tutur Randu Andika, koordinator unjuk rasa.

Akibat aksi ini, siswa yang tidak tahu apa-apa menjadi korban. "Sudah beberapa hari ini kami jarang belajar. Ini jelas merugikan kami," sambungnya.

Menurut para siswa, mereka menyadari sepenuhnya aksi mogok mengajar tersebut yang dilakukan guru honorer itu. Mereka sangat mengandalkan gaji honor yang tidak seberapa untuk kebutuhan dan biaya transport.

"Kami mohon jangan juga mengorbankan kami, bapak dan ibu guru. Bukankah ada jalan lain yang bisa ditempuh, sehingga tidak meninggalkan kewajiban," pungkas para murid.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Semaka, Timbul Prabowo mengatakan aksi para siswanya itu terjadi karena adanya miss komunikasi antara siswa dengan guru serta pihak sekolah. "Unjuk rasa tersebut betul apa adanya, dan itu salah satu aspirasi yang harus kita hormati, artinya di sini ada miss komunikasi saja," dalihnya.

Pihaknya akan segera menggelar rapat dengan komite sekolah untuk mencari solusi. Sebab, ia selaku kepala sekolah sudah memberikan pinjaman kepada bendahara komite sebesar Rp. 105.000.000, untuk dana talangan demi membayar tunjangan honorer dari bulan Maret hingga Juni 2018.

Dilain pihak, Ketua Komite SMAN 1 Semaka, Semiyono membenarkan bahwa Kepala Sekolah telah memberi pinjaman kepada bendahara komite yang diketahui oleh ketua komite.

"Benar pak, saya selaku ketua komite mengetahui bendahara komite mendapat pinjaman uang pribadi pak Timbul (Kepala Sekolah) sebesar Rp.105 juta untuk talangan tunjangan honor guru honorer bulan Maret sampai Juni 2018. Terkait tuntutan siswa, kami akan segera melakukan musyawarah dengan wali murid mengenai masalah tersebut,” ujarnya. (Sayuti)

Editor :