• Selasa, 22 Oktober 2024

Festival Teluk Semaka 2018, dari Sepi Pengunjung Sampai Berita Hoax 5 Ribu Otak-otak

Rabu, 12 September 2018 - 20.33 WIB
99

Kupastuntas.co, Tanggamus - Festival Teluk Semaka 2018 yang berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 11 dan 12 September 2018 yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kabupaten Tanggamus tampaknya kurang diminati masyarakat.

Pasalnya, gelaran festival yang menghabiskan dana ratusan juta rupiah dan sempat vacum selama 2 tahun itu sepi pengunjung, baik pengunjung dari dalam daerah maupun dari luar.

Di puncak acara, Festival Teluk Semaka yang dihelat di kawasan wisata Air Terjun Way Lalaan di Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kotaagung Timur, Rabu (12/9/2018) itu hanya diramaikan oleh peserta lomba, para pejabat dan ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Sedangkan pengunjungnya sepi.

Setelah Penjabat Bupati Tanggamus, Zainal Abidin didampingi Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Pemerintah, Hukum dan Politik, Theresia Sormin datang dan membuka acara tersebut, dilanjutkan melihat stand lomba kuliner otak-otak, kemudian setelah itu suasana langsung terasa sepi.

Yang tersisa dilokasi hanya ada pengisi acara, para pejabat dari Pemerintah Kabupaten Tanggamus, pegawai Pemkab Tanggamus, dan sedikit warga sekitar Way Lalaan yang menjadi penonton. Ditambah beberapa pedagang yang mengeluhkan dagangannya tidak laku karena sepinya pengunjung.

"Lihat aja sendiri dagangan saya masih banyak, bang. Hanya laku sedikit, sepi pengunjung. Yang ada cuma pejabat dan pengisi acara yang memang sudah dapat snack (kue) dari panitia," kata seorang pedagang kuliner.

Tidak itu saja, warga dan tamu undangan juga dibuat kecewa karena janji panitia pelaksana menyediakan 5 ribu otak-otak gratis, ternyata cuma isapan jempol belaka.

"Katanya disiapkan lima ribu otak-otak gratis. Tapi kenyataannya otak-otaknya sedikit. Padahal warga yang datang paling banyak dua ratus orang, tapi otak-otaknya sudah habis," kata Mirna, yang datang bersama dua anaknya.

Untuk menenangkan kedua anaknya yang kesal karena tidak kebagian otak-otak gratis, Mirna terpaksa membeli otak-otak di samping stand Desa Wisata.

"Rupanya yang dapat otak-otak gratis itu yang dikasih kupon oleh panitia. Tapi saya lihat banyak juga yang pegang kupon tidak kebagian otak-otak," gerutu Minah.

Yadi, salah seorang warga yang mendapat kupon dari panitia mengaku hanya diberi jatah 2 bungkus otak-otak.

"Cuma dikasih dua otak-otak mas. Malah banyak yang punya kupon juga tidak kebagian otak-otak. Bohong itu kalau lima ribu otak-otak disediakan, karena warga dan pejabat serta peserta yang datang dibawah lima ratus orang," katanya.

Mirwan, tokoh adat yang sedang melihat acara tersebut, menyayangkan acara semacam ini tak memiliki promosi yang besar. Pasalnya banyak pertunjukan kesenian yang dihadirkan di acara ini.

"Sayang saja, ada hiburan tari, reog, pencak dan sebagainya tapi promosinya masih kurang. Apa gunanya mengundang blogger-blogger itu, sebab sukses tidaknya acara dapat dilihat dari pengunjung. Ini pengunjung aja sepi, yang meramaikan cuma pejabat, ibu-ibu PKK dan pengisi acara," katanya.

Padahal kata dia, gelaran festival tersebut dimaksudkan untuk menarik kunjungan wisatawan dari luar Kabupaten Tanggamus, tapi sepi karena kurang promosi dan jadwal kegiatan tidak tepat.

"Kenapa juga digelar bukan di hari libur. Masyarakat ya sibuk dengan urusan pekerjaan. Buktinya walau dihelat dipinggir jalan Lintas Barat yang padat, yang datang cuma warga sekitar Way Lalaan saja," kata dia.

Sementar itu pihak penyelenggara, yaitu Kabid Destinasi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Tanggamus,  Marhasan Samba saat ingin di konfirmasi melalui telepon, teleponnya tidak aktif. (Sayuti)

Editor :