• Rabu, 27 November 2024

41 Warga Keracunan Usai Santap Makanan Hajatan Bayi

Rabu, 12 September 2018 - 09.30 WIB
104

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Kasus keracunan makanan kembali terjadi di Wilayah Lampung Selatan (Lamsel). Kali ini, sebanyak 41 warga Desa Sumber Agung, Kecamatan Sragi, Lamsel, mengalami keracunan massal usai menyantap makanan pada hajatan syukuran bayi di salah satu rumah warga setempat.

Sebagian besar warga yang keracunan dirawat di Puskesmas Rawat Inap Sragi, klinik swasta dan dirujuk ke RSUD Bob Bazar Kalianda. Mereka mengalami pusing dan mual disertai muntah.

Menurut Kadis Kominfo Lamsel, Sefri Masdian, gejala keracunan dialami warga usai menghadiri hajatan syukuran bayi salah satu warga setempat pada Kamis (6/9/2018) malam. Namun, gejala keracunan mulai dirasakan pada Jum’at (7/9/2018).

Baca Juga: Kuota Formasi CPNS Kabupaten Tubaba Sebanyak 283, Ini Penjelasan BKD

“Usai menghadiri pesta syukuran bayi, mereka mengalami gejala mual dan pusing. Lalu pada Sabtu (8/9/2018) warga yang mengalami gejala keracunan dibawa ke puskesmas rawat inap,” kata dia, Selasa (11/9/2018).

Karena semakin banyak warga yang datang ke puskesmas, akhirnya petugas mendatangi lokasi dimana warga keracunan.  Akhirnya, berhasil dideteksi ada sekitar 41 warga yang mengalami keracunan dan langsung dibawa ke puskesmas setempat pada Senin (10/9/2018).

Baca Juga: Sah, Lamsel Dapat 354 Formasi CPNSD 2018

Menurut Sefri, dugaan keracunan puluhan warga desa Sumber Agung ini sudah ditangani pihak puskesmas dan dinas kesehatan. Pihak dinas kesehatan sudah mengambil sampel darah pasien yang mengalami gejala keracunan untuk dicek di laboratorium.

Hingga Selasa (11/9/2018) siang, dari 41 warga yang mengalami gejala keracunan makanan, tinggal 16 orang yang dirawat di Puskesmas Rawat Inap Sragi.

“Siang ini tinggal 16 orang yang dirawat. Selebihnya sudah pulang,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Ambang Batas Nilai CPNS 2018

Menerima informasi ada warganya keracunan, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, langsung menyambangi Desa Sumber Agung, Kecamatan Sragi.

Menurut Nanang, musibah tersebut bisa saja terjadi kepada siapa saja dan dimana saja. Untuk itu, ia berpesan agar masyarakat berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.

Baca Juga: CPNS 2018 Akhirnya Siap, Ada 10 Hal Baru sscn.bkn.go.id

"Kejadian keracunan massal ini jadi cambuk untuk lebih berhati-hati terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan. karena tidak menutup kemungkinan  penyebabnya karena lingkungan yang kotor dan juga air yang tidak bersih," ujar Nanang.

Dalam kesempatan itu, Nanang juga memberikan bantuan kepada sejumlah pasien yang dirawat di Puskesmas Sragi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan, dr. Jimmy B Hutapea, mengatakan 41 warga yang mengalami keracunan makanan telah dirawat di puskesmas dan dilakukan penanganan kesehatan.

Baca Juga: Terkait Penolakan Pasien oleh Oknum RS BW, LBH: Pihak RS Bisa Dipidanakan

"Sebagian besar Warga yang mengalami keracunan tersebut dirawat di Puskesmas Sragi," ungkap Jimmy.

Diketahui, kejadian keracunan juga pernah dialami seratusan warga Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, usai menyantap hidangan dalam acara hajatan pernikahan pada 4 Juli 2018 lalu. Warga yang keracunan langsung dilarikan ke Puskesmas Candipuro.

Baca Juga: Tak Mampu Bayar, Dokter RS BW Diduga Usir Pasien

Sesuai data total pasien yang dirawat jalan di puskesmas setempat mencapai 139 orang. Selain di puskesmas, juga sempat didirikan posko untuk penanganan warga diduga keracunan di Desa Banyumas tersebut.

Sebelumnya, pada 6 Juni 2018 sebanyak 59 warga Ketapang, Lamsel, juga keracunan massal usai buka puasa bersama. (Edu/Dirsah)

Editor :