• Senin, 23 Desember 2024

Bupati Chusnunia Kunjungi Korban Gempa Lombok

Senin, 10 September 2018 - 08.38 WIB
43

Kupastuntas.co, Lampung Timur-Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim, melakukan bakti sosial dan trauma healing kepada anak-anak di Madrasah Ibtidaiyah, Dusun Beburung, Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Minggu (09/09/2018).

Berdasarkan rilis yang diterima Kupas Tuntas, Chusnunia datang bersama tim relawan yang teridiri dari unsur dokter, advokat, dosen, traveler, dan Paguyuban Seniman Muda (PSM) Lampung Timur, serta Fuye Ongko selaku psikolog dari Yayasan Pulih, untuk mengembalikan psikososial bagi anak-anak terdampak gempa.

“Kita berduka atas gempa yang terjadi, terlebih banyak korban dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kita hadir di sini untuk bersama-sama merasakan apa yang dirasakan oleh saudara kita. Kita sama-sama berdoa agar seluruh korban diberi tempat terbaik di sisi-Nya dan segera diberikan rizki untuk recovery agar Lombok segera bangkit,” ujar Chusnunia.

Adapun beberapa kegiatan yang akan dilakukan selama di lokasi, antara lain melakukan pemenuhan air bersih, pembagunan sekolah darurat, program pembuatan MCK darurat, gotong royong membersihkan sisa reruntuhan dengan warga, sekaligus melakukan trauma healing atau tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dan  menghilangkan trauma, serta menghibur masyarakat dengan alat musik.

Sementara itu, Wali Kelas 2 Madrasah Ibtidaiyah Dusun Beburung, Sundusiah Hikmah Hayati, mengucapkan banyak terimakasih atas kunjungan Bupati Lamtim dan rombongan ke lokasi gempa. Diakuinya, anak-anak korban gempa sangat membutuhkan apa yang disebut trauma healing.

“Alhamdulillah, kegiatan seperti ini sangat menyenangkan bagi anak-anak yang tampak ketakutan dan tertekan pasca gempa. Dengan adanya kegiatan ini, bisa membahagiakan mereka. Mudah-mudahan apa yang diberikan kepada mereka bisa bermanfaat untuk memulihkan kondisi mereka,” ujarnya.

Untuk diketahui, trauma healing merupakan suatu metode untuk membantu memulihkan kejiwaan para korban bencana alam yang biasanya sering mengalami trauma dan ketakutan berlebih ketika mendengar suara-suara menyerupai gaung, getaran, atau semacamnya.

Trauma healing biasanya difokuskan pada anak-anak dan lansia, yang umumnya mengalami trauma paling berat, baik tingkat stres maupun depresi. Terhadap anak-anak, program trauma healing dapat dilakukan dengan membangun kelompok bermain yang diikutkan ke dalam kelas, atau kegiatan-kegiatan lainnya seperti bermain, belajar, membaca buku, kegiatan kesenian, bahkan kegiatan beragama.

Di sela-sela kunjungannya ke Lombok, Chusnunia Chalim juga menyempatkan diri turun ke dapur umum untuk membantu memasak bersama para relawan bagi korban gempa. Chusnunia juga mampu menciptakan senyum di wajah anak-anak korban gempa dengan membagikan es krim kepada mereka.(**)

Editor :