• Senin, 21 Oktober 2024

Rupiah Melemah Tak Pengaruhi Harga Kebutuhan di Tanggamus

Rabu, 05 September 2018 - 15.59 WIB
51

Kupastuntas.co, Tanggamus - Melemahnya nilai tukar rupiah atas dolar, tidak banyak berpengaruh terhadap harga kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Tanggamus. Meski saat ini nilai tukar rupiah tembus Rp15.029 per dolar AS, namun harga bahan pokok terpantau masih stabil.

Dari hasil pantauan Kupastuntas.co, Rabu (5/9/2018) di Pasar Kota Agung, Pasar Gisting dan Pasar Talang Padang, Kabupaten Tanggamus menemukan tidak ada perubahan signifikan terhadap harga barang kebutuhan pokok seperti beras, telur, bawang, cabe, sayuran dan lain sebagainya.

Beras misalnya, untuk beras medium harganya masih seperti harga sebelum lebaran Idul Fitri 2018 yaitu Rp 10 ribu per kilogram, demikian juga dengan beras premium masih tetap sama dengan sebelumnya yaitu  Rp 11.500 per kilogram.

Telur ayam ras justru mengalami penurunan harga cukup signifikan, di mana sebelumnya harga telur tembus Rp 30 ribu per kilogram, saat ini hanya Rp 22 ribu per kilogram.

Demikian juga dengan bawang merah dan bawang putih tidak ada kenaikan harga dari sebelumnya, yaitu bawang merah Rp 20 ribu per kilogram dan bawang merah juga Rp20 ribu per kilogram.

Begitupun dengan komoditas bumbu, cabai rawit misalnya masih bertahan diharga Rp 50 ribu per kilogram.

Baca Juga: Wakapolda Lampung Ultimatum Kabid Humasnya

"Alhamdulillah, meski katanya rupiah melemah ke angka terendah Rp 15 ribu sekian atas dolar Amerika, tetapi itu tidak berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok, harganya masih stabil, nggak ada kenaikan, malah telur turun Rp 8 ribu sekilonya," kata Sarif, seorang pedagang sembako di pasar Kotaagung, Rabu (5/9/2018).

Toni, seorang pedagang bumbu dan sayur di Pasar Talang Padang mengaku hiruk-pikuk semakin kuatnya dolar Amerika atas rupiah, tidak berpengaruh pada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok, bumbu dan sayuran.

"Kalaupun harga cabai rawit masih tinggi di harga Rp 50 ribu, itu harga lama dan penyebabnya karena pasokan berkurang," kata dia.

Senada dengan itu, Upik, seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Talang Padang mengatakan, selain tidak berdampak kepada kenaikan harga-harga, melemahnya rupiah juga tidak berpengaruh pada daya beli masyarakat.

"Pembeli seperti biasa, ramai, apalagi ini musim orang hajatan. Hanya gas elpiji mungkin yang naik," kata dia.

Baca Juga: Terkait Masalah PDAM, Anggota DPRD Komisi ll Tulangbawang Sarankan Audit

Agung, warga Gisting mengatakan, melemahnya nilai rupiah atas dolar Amerika saat ini jauh berbeda dengan tahun 1998.

"Kalau tahun 1998 semua kebutuhan pokok naik, apa-apa naik. Kalau sekarang harga kebutuhan stabil, rokok juga tidak ada kenaikan. Orang usaha juga normal, dan tidak ada keresahan. Pikir saya yang kena imbas sekarang paling orang-orang yang biasa pakai barang impor, tapi kalau rakyat kecilkan menggunakan yang lokal jadi ga ada pengaruhnya," kata dia diamini warga lainnya. (Sayuti)

Editor :