• Senin, 14 Oktober 2024

Kreatif, Bank Sampah Bumi Jejama Secancanan Budidayakan Maggot untuk Pakan Ikan dan Burung

Kamis, 30 Agustus 2018 - 14.24 WIB
413

Kupastuntas.co, Pringsewu - Bursa Inovasi Desa dilaksanakan di Lapangan Kuncup, Kelurahan Pringsewu Barat, Kecamatan Pringsewu, Kamis (30/8/2018).

Salah satu yang menjadi perhatian para pengunjung adalah pameran Budidaya Ulat (Maggot) yang dirintis oleh pengurus Bank Sampah Kecamatan Pringsewu.

Penjaga Stand Budidaya Maggot Pipit Nur Khofifah, salah satu mahasiswi IBI Dharmajaya yang sedang melaksanakan KKN di Bank Sampah Pringsewu mengatakan, Maggot berasal dari jenis lalat Amerika yang sering disebut dengan nama Black Soldier Fly (BSF).

"Lalat menetaskan telur yang kemudian menjadi maggot, setelah beberapa minggu maggot berubah menjadi kupa, selanjutnya kupa berubah menjadi lalat. Biasanya, setelah kawin lalat jantan akan mati dan lalat betina bertelur. Lalu, setelah telur itu menetas akan menjadi maggot," kata dia.

Ketua Bank Sampah Bumi Jejama Secancanan Lukman Riyadi mengaku termotivasi untuk membudidayakan maggot lantaran banyak sampah organik yang berserakan. Menurutnya, bahan pakan maggot hanya berupa sisa sayuran dan buah buahan. Jadi, protein maggot sangat tinggi jika dibandingkan dengan pelet.

"Kami ingin agar peternak ikan beralih dari pelet ke maggot dengan pertimbangan harga yang lebih murah dan maggot yang lebih steril jika dibandingkan dengan pelet. Selain itu, maggot juga sangat baik untuk pakan burung," kata dia.

"Harga kupa perkilonya Rp 200 ribu, kalau maggot Rp 7000 per kilo," ungkapnya.

Menurut Lukman, budidaya maggot baru berjalan sekitar 9 bulan. Namun dia mengakuinya harus ekstra kerja keras untuk membudidayakan maggot. Misalnya saja harus menjaga kandang agar selalu steril, harus dibersihkan setiap hari.

Terkait Bank Sampah yang dipimpinnya,  sampai saat ini telah memiliki nasabah sebanyak 250 Kepala keluarga. Akan tetapi Lukman mengaku terkendala dengan kendaraan pengangkut sampah.

"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah daerah paling tidak untuk menyediakan kendaraan," pungkasnya. (Manalu)

Editor :