• Sabtu, 19 Oktober 2024

SMPN 11 Panjang Laksanakan Imunisasi Campak-Rubella

Rabu, 29 Agustus 2018 - 22.15 WIB
158

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Siswa-siswi SMPN 11 Kecamatan Panjang ikuti Imunisasi Measles dan Rubella (MR) yang dilakukan pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Panjang di SMPN setempat, Rabu (29/8/2018).

Meskipun awalnya banyak anak anak yang takut terutama para siswi, namun akhirnya semua ikut. Seperti yang dialami oleh Devita kelas 8 awalnya dia ketakutan untuk diimunisasi.

"Saya nggak mau disuntik, kalau nanti jarumnya patah bagaimana hayo?," Tanyanya kepada temannya. Setelah pihak guru dan temannya meyakinkan Devita akhirnya ia mau disuntik walau dengan raut wajah sedikit ketakutan.

Menurut dokter Rino yang bertanggungjawab dalam acara tersebut, Imunisasi Measles Rubella (MR) melindungi anak dan keluarga dari bahaya campak dan rubella.

"Campak dan rubella sangat menular, dapat menyebabkan cacat dan kematian. Jadi manfaatkan imunisasi MR yang digratiskan pemerintah ini dengan baik," ujarnya pada kupastuntas.co.

Bagaimana dengan adanya informasi imunisasi MR berdampak buruk pada kesehatan anak? Dengan tegas dia mengatakan hal itu adalah informasi yang salah.

"Itu namanya informasi hoax, hal itu jangan dipercaya," pungkasnya.

Rino menjelaskan, pihaknya sebelumnya telah bekerjasama dengan pihak sekolah, dimana mereka memberikan para anak didik secarik kertas untuk diisi oleh orang tua murid  yang berisi 10 pertanyaan. Dimana orang tua cukup menjawab dengan memberi tanda centang pada kolom yang telah disediakan.

Pertanyaannya yakni:

1. Apakah anak menderita penyakit kronis leukimia, anemia berat, dan kelainan darah lainnya?.

2. Apakah anak Anda sedang dalam terapi kortikosterid, imunosupresan,  dan radioterapi (penderita kangker, HIV Sindrom nefrotik)?.

3. Apakah anak Anda menderita penyakit penyakit TBC (Tuberculosis atau penyakit radang paru) yang sedang dalam pengobatan?.

4. Apakah anak Anda mengalami alergi obat?

5. Apakah anak Anda menderita sakit jantung?

6. Apakah anak Anda pernah transfusi darah?

7. Apakah anak Anda punya riwayat penyakit ginjal?

8. Apakah anak Anda menjalani imunisasi dalam jangka waktu 1 bulan ini?

9. Apakah anak demam diatas 38 derajat celcius?

10. Apakah anak Anda mengalami sakit campak (gabag/tampak) dalam waktu satu bulan ini?

Kalau salah satu dari 10 pertanyaan itu, kata Rino, dijawab ya, maka anak itu tidak akan disuntik imunisasi MR.

"Anak itu harus terlebih dahulu sembuh dari penyakitnya, baru kami berani memberi imunisasi MR," ungkap Rino.

Sementara itu, kepala Sekolah SMPN 11 Siti Robiyah mengatakan, sebagai lembaga pendidikan, pihaknya akan mendukung penuh semua program kerja pemerintah.

"Sama dengan program nasional imunisasi MR ini, maka kami bekerja sama dengan pihak Pukesmas Panjang agar program ini dapat terlaksana dengan  baik di SMPN 11," ujar Siti Robiyah melalui pesan singkat WA.

Dia menjelaskan, total keseluruhan jumlah murid SMPN 11 dan SMP Terbuka ada 1067 murid terdiri dari murid kelas VII sebanyak 336 murid, murid kelas VII sebanyak 339 murid, sedangkan murid kelas IX terdiri dari  319 murid dan 73 orang murid dari SMPN Terbuka, "Jadi total murid keseluruhan sebanyak 1067 murid," ujar Siti.

Saat acara imunisasi berlangsung, ada seorang siswi usai disuntik sempat terlihat kejang kejang dan kesulitan bernapas. Sumi siswi kelas VIII tersebut terpaksa dibopong oleh teman-teman dari kelasnya dan dibawa ke tempat berlangsungnya imunisasi. Setelah mendapat perawatan dan dibiarkan istirahat sejenak, Sumi pun terlihat sehat kembali.

Menurut keterangan dokter Rino, Sumi menderita penyakit maag atau nama kedokterannya Dispepsiadan hal itu tidak berdampak kepada imunisasi MR.

"Kalaupun ada anak yang menderita dispepsia itu tidak berlawanan dengan pemberian imunisasi MR," ujarnya. (Edu)

 

Editor :