• Senin, 25 November 2024

Petani Lada di Lambar Menjerit Akibat Harga Jual Anjlok Hingga Rp24 Ribu Per Kilo

Selasa, 28 Agustus 2018 - 09.51 WIB
726

Kupastuntas.co, Lampung Barat – Para petani di Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), tidak bisa berbuat banyak, lantaran harga lada di tingkat petani merosot tajam, padahal kebutuhan terus meningkat.

“Sudah satu tahun lebih ini harga lada terjun bebas dari Rp90 ribu sampai Rp100 ribu menjadi Rp24ribu/kg, dan ini sudah berlangsung lama. Ini jelas sangat merugikan kami sebagai petani," Kata Riduan, salah satu petani di Kecamatan Batubrak, Senin (27/8/2018).

Ia mengaku, sudah dua tahun belakangan ini produksi lada di Lambar menurun jauh dari biasanya. Hal tersebut diakibatkan batang lada yang terserang hama dan mati karena jamur.

Baca Juga: Disnaker Bandar Lampung: Baru 30 Persen Perusahaan Pekerjakan Penyandang Disabilitas

“Kalau produktivitasnya menurun, namun harga masih seperti biasa di angka Rp100 ribu/kg, kan masih mending. Saat ini memang hasil sedikit, nilai jualnya rendah, jadi kena berlapis. Padahal biasanya kita sangat terbantu ketika datang musim lada, karena waktunya tidak bersamaan dengan panen kopi," keluhnya.

Bapak tiga anak ini menuturkan, jika biasanya ketika musim panen lada, ia mendapat hasil mencapai 3 kuintal lebih per tahunnya. Namun saat ini setelah melakukan panen hanya terkumpul 70 kg dari dua bidang kebun miliknya.

Baca Juga: Kepolisian Pelabuhan Bakauheni Gagalkan Penyenlundupan Ikan Arwana

Menanggapi keluhan petani lada, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lambar, Tri Umaryani, melalui Kabid Sarana dan Prasarana, Sitta Elida, mengatakan, jika harga lada ditentukan oleh mekanisme pasar dunia, sehingga pemerintah tidak dapat mengintervensi harga lada tersebut.

“Tugas dinas hanya melakukan bimbingan atau pembinaan dalam hal budidaya tanaman, kalau terkait harga itu ditentukan pasar dunia. Jadi kita tidak bisa mengintervensi," singkatnya. (Iwan).

Editor :