• Kamis, 28 November 2024

Harga Cabai Rawit Sepedas Rasanya, Saat Ini Tembus Rp 50 Ribu per Kg

Minggu, 26 Agustus 2018 - 11.01 WIB
225

Kupastuntas.co, Tanggamus - Pasca lebaran Idul Adha 1439 H, harga cabai rawit di pasar tradisional di Kabupaten Tanggamus, terus melonjak naik hingga menembus  Rp 50 ribu per kilogram.

Pantauan Kupas Tuntas di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tanggamus, Minggu (26/8/2018), harga cabai rawit bervariasi, tetapi selisihnya antara Rp 2 ribu  hingga Rp 5 ribu per kilogram.

Di Pasar Kotaagung harga cabai rawit Rp 50 ribu per kilogram, sementara di Pasar Gisting Rp 52 ribu sampai Rp 53 ribu per kilogram.

Sedangkan di pasar Tugu Talangpadang, Kecamatan Talangpadang dan Pasar Wonosobo, Kecamatan Wonosobo harganya menembus Rp 55 ribu  per kilogram.

Sementara harga cabai rawit jablay (cabai setan) hampir disemua pasar tradisional lebih mahal dari cabai rawit biasa (cabai rawit hijau), yaitu Rp 60 ribu per kilogram.

"Kalau cabai rawit biasa sekarang Rp 50 ribu per kilogram. Cabai rawit jablay malah lebih mahal, sekarang ini Rp 60 ribu per kilogram. Yang lebih murah adalah cabai rawit merah Rp 40 ribu," kata Samsiah, salah seorang pedagang bumbu dan sayur di pasar Kota Agung.

Menurut Tika, pedagang bumbu dan sayur lainnya menuturkan, kenaikan harga cabai rawit ini justru terjadi sehari setelah lebaran Idul Adha. "Sebelum lebaran (Idul Adha) harga cabai rawit justru lebih murah dari sekarang, yaitu Rp 35 ribu per kilogram," katanya.

Sejumlah pedagang mengaku, kenaikan harga ini dikarenakan berkurangnya pasokan dari para petani cabai rawit.

"Setelah Idul Adha, pasokan cabai rawit sangat jauh berkurang. Saya tidak tahu kenapa bisa begitu, mungkin karena saat Idul Adha banyak yang menggunakan cabai rawit untuk bumbu daging dan sate," ujar Parti, pedagang di pasar Gisting.

Siti Komalasari, pedagang di pasar Wonosobo mengaku memdapat informasi jika saat ini banyak petani yang gagal panen karena musim hujan. "Saya dikasih tahu petani kalau cabe mereka buahnya rontok karena hujan terus," katanya.

Menurut Siti, kenaikan harga cabai rawit ini jauh signifikan dibandingkan pada kenaikan sebelumnya. "Biasanya kalau naik paling mahal Rp 7 ribu per kilogram, namun sekarang ini melonjak hingga Rp 15 ribu per kilogram," kata dia.

Senada dengan Siti Umaiyah, seorang pedagang di pasar Talang Padang mengaku mendapat kabar dari petani jika mereka gagal panen.

"Petani gagal panen karena buah cabai rontok kena hujan terus. Karena pasokan terbatas, jadi kami terpaksa menaikan harga," ujarnya.

Melambungnya harga cabai rawit membuat komoditas bumbu pedas ini  sepi pembeli.

"Paling yang beli cabai rawit pemilik rumah makan, restoran atau orang mau hajatan. Kalau masyarakat biasa, belinya sedikit. Rata-rata pembeli mengurangi jumlah cabai yang dibeli," kata Anton, pedagang di pasar Kota Agung. (Sayuti)

Editor :