• Kamis, 28 November 2024

Begini Kronologis Tewasnya Pasutri di Pesibar Akibat Serangan Gajah Liar

Rabu, 15 Agustus 2018 - 17.35 WIB
169

Kupastuntas.co, Tanggamus - Serangan gajah Sumatra liar (Elephas maximus sumatranus) kembali terjadi. Kali ini menimpa pasangan suami istri (pasutri), Saudah Binti Mat Ali (65) dan suaminya Nasrudin Bin H. Tayib (70), warga Dusun Tanjung Jati, Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka,  Kabupaten Tanggamus, tewas diserang kawanan gajah liar, Rabu (15/8/2018) dinihari sekitar pukul 02.30 WIB.

Informasi yang berhasil dihimpun Kupastuntas.co, peristiwa naas itu terjadi saat sekawanan gajah liar mendatangi gubuk (tempat tinggal) pasutri Nasrudin dan Saudah yang berada di kebun milik korban di daerah Tanjakan Mayit areal Hutan Produksi Terbatas (HPT) Pekon Pemerihan, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, Rabu (15/8/2018) dinihari sekitar pukul 01.30 WIB.

BACA JUGA : Ngeri! Sepasang Suami Istri Tewas Diamuk Gajah Liar

Menyadari kedatangan kawanan gajah liar pasutri ini mencoba menghalau binatang bertubuh tambun ini. Tetapi usaha mereka justru berakibat fatal, kawanan gajah yang lapar ini menjadi marah dan akhirnya mengamuk dengan mengobrak-abrik gubuk pasutri ini hingga hancur berantakan.

BACA : Ironis, Banyak Bacaleg DPR RI Dapil Lampung Bukan Putra Asli Daerah?

BACA : Mobil yang Hilang di Dinkes Pesawaran Ditemukan, Ternyata Ini Penyebabnya

Tidak sampai disitu saja, kawanan gajah liar yang diduga dari Kelompok Talang Bamban ini juga menyerang Nasrudin dan Saudah yang sudah sangat ketakutan itu. Akibat kejadian tersebut Saudah, tewas ditempat. Sedangkan Nasrudin mengalami luka berat.

Baru sekitar  pukul 03.30 WIB kemudian korban Nasrudin dan jenazah Saudah dibawa kerumah duka di Dusun Tanjung Jati, Pekon Waykerap, Kecamatan Semaka,  Kabupaten Tanggamus.

Sedangkan Nasrudin yang luka parah langsung dilarikan ke Puskesmas Sukaraja, Kecamatan Semaka,  Kabupaten Tanggamus untuk mendapatkan pertolongan. Tetapi karena luka yang dialaminya, sekitar  pukul 06.30 WIB, Nasrudin dinyatakan  meninggal dunia oleh pihak Puskesmas Sukaraja.

BACA : Pemkab Tubaba Diminta Tegas Terhadap Manajemen SPBU Simpang PU

BACA : Lampung Jemput Bola Capai Target 49 Hektare Perhutanan Sosial

Usman Hadi Bio dari Yayasan Badak Indonesia (YABI)/Rhino Protection Unit (RPU) yang ikut mengevakuasi korban mengatakan, serangan gajah liar ini diketahui dari laporan Eko (30), warga Sumbersari, Pekon Sumber Agung, Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat yang tak lain menantu korban Nasrudin yang melapor ke kantor Balai TNBBS Resort Pemerihan.

"Saudara Eko ini melaporkan ada kejadian konflik gajah yang berada di Kebun Tanjakan Mayit di areal Hutan Produksi Terbatas Pekon Pemerihan, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat. Dimana gajah liar ini menyerang gubuk mertuanya (Nasrudin)," terang Usman.

Menurut Usman, setelah mendapat laporan Eko,  tim gabungan dari TNBBS, YABI/RPU, WCS, dan Dinas Kehutanan Pesisir Barat langsung menuju ke lokasi.

BACA : Bupati Hadiri Final Festival Band Lamtim 2018

BACA : Pembangunan Jalan di Tanggamus Asal-Asalan, Warga : Proyek Siluman Ini

"Sesampai di tempat kejadian, kami sudah mendapati bapak Nasrudin (70) sudah berada di luar gubuk, sedangkan  istrinya ibu Saudah, kami temukan tergeletak di jalan khusus sepeda motor dengan kondisi meninggal dunia," katanya.

Selanjutnya atas permintaan keluarga, kedua korban dievakuasi keluar dari lokasi kejadian, karena diketahui kawanan gajah liar itu masih berkeliaran disekitar lokasi kejadian.

Evakuasi korban dilakukan oleh Parman dan Sumin (TNBBS), Bayu Eka Saputra dan Dedi (WCS), Usman Hadi Bio (YABI), Nurdin, Saprudin, dan Umar Yani (Dinas Kehutanan Pesisir Barat).

Kedua korban dibawa ke rumah korban di Dusun Tanjung Jati, Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus.

Selanjutnya sekitar pukul 11.30 WIB kedua jenazah pasutri malang ini dimakamkan diiringi isak tangis keluarga dan warga yang mengantar jenazah ke TPU Pekon Way Kerap,  Kecamatan Semaka,  Kabupaten Tanggamus.

"Selama ini kedua korban ngumbul (berkebun) di Pemerihan, tak disangka pulang sudah jadi mayat," kata seorang kerabat korban. (Sayuti)

Editor :