• Senin, 25 November 2024

Terkena Syndrom Rubela, Bayi 9 Bulan di Pringsewu Meninggal

Selasa, 14 Agustus 2018 - 16.47 WIB
163

Kupastuntas.co, Pringsewu - Arsyilla, bayi berusia 9 bulan, anak kedua dari pasangan Oki (29) dan Siti Komsiyah (28) meninggal dunia setelah beberapa bulan berjuang melawan virus Rubela.

Arsyilla menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (12/08/2018) sekira pukul 20.30 WIB saat menjalani perawatan medis di RS Mitra Husada. Sebelum meninggal, bayi malang ini telah bolak balik menangani perawatan medis mulai dari Rumah Sakit Urip, RS Harapan Kita Jakarta hingga Rumah Sakit Cicendo Bandung.

Koordinator Program Imunisasi Puskesmas Rejosari, Yayun Wirasmita mewakili Kepala Dinas Kesehatan Purhadi mengatakan, Arsyilla terkena syndrome rubela kongenital yakni terpapar sejak saat dalam kandungan.

"Ibu korban yang bekerja sebagai guru PAUD diduga terkena virus rubela saat hamil tri wulan pertama dari salah satu (anak PAUD) yang terkena campak/cacar," terang Yayun.

BACA: Selain Turki, Mata Uang 3 Negara Ini Anjlok Karena Trump

BACA: BNNP Lampung Kembali Pemeriksa Kakanwil Kemenkumham

Menurut Yayun, Asyilla lahir dalam kondisi normal namun setelah berusia satu bulan mulai terlihat ada bintik putih dimata Asylla. Awalnya bintik putih tersebut diperkirakan katarak namun dalam perjalanan waktu kesehatan Asyilla terganggu seperti mengalami gangguan jantung hingga terserang paru paru.

"Ciri-ciri terkena rubela kongenital pada bayi adalah, mata mengalami cacat, pendengaran terganggu, gangguan pada otak dan jantung serta paru-paru. Penularan kongenital tidak seberapa tapi yang lebih bahaya adalah dari orang yang terkena campak karena bisa menular lewat udara," ungkapnya.

Ditemui dikediamannya di Pekon Podosari, Siti Komsiyah mengaku tadinya tidak menyadari virus rubela bisa menular lewat udara. Dia menceritakan saat mengajar di Paud ada salah satu muridnya yang demam dan panas.

"Waktu itu saya tengah hamil triwulan pertama namanya anak panas ya kasihan, saya tidak tau kalau dia terkena campak," kisahnya.

Menurut dia, Asyilla diketahui terkena rubella dari hasil diagnosa RS Cicendo Bandung Pada bulan Mei kemarin. Sebelumnya Asyilla mau menjalani operasi katarak akan tetapi saat mau dioperasi, diagnosa RS Harapan Kita menyatakan Asylla mengalami kebocoran jantung hingga dua sekaligus.

"Sebulan sebelum meninggal anak saya sempat terkena fenomoni (paru paru) waktu itu dia muntah muntah lendir," paparnya.

BACA: PLN Bandarlampung Blokir Meteran Listrik Rumah Warga Secara Sepihak

BACA: PLN Lampung Angkat Suara Soal Pemblokiran Listrik Warga

Kemudian 3 hari sebelum meninggal Kamis (09/08/2018) Asyilla kembali batuk batuk dan sempat dibawa berobat ke dokter spesialis anak namun karena tidak ada perubahan Asyilla dibawa ke RS Mitra Husada, Minggu (12/08/2018).

"Malamnya anak saya meninggal katanya jantungnya sudah bocor, pada hal bulan depan Asyilla mau saya bawa kontrol ke Jakarta," ujarnya.

Diakui Siti, saat ini virus rubella masih ada didalam tubuhnya hanya saja virus tersebut sedang tidur dan sewaktu waktu bisa bangun jika kondisi imunnya (tubuh) sedang melemah. Oleh karena itu jika mau hamil lagi dia harus ikut program kehamilan kalau tidak anaknya kelak akan kembali tertular.

"Saya berpesan kepada orang tua yang memiliki anak agar tidak ragu untuk mengikuti vaksin rubella," tutupnya. (Manalu)

Editor :