Pembangunan Jalan di Tanggamus Asal-Asalan, Warga : Proyek Siluman Ini
Kupastuntas.co, Tanggamus - Proyek pembangunan jalan rabat beton di Pekon Karang Rejo, Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, dikritik warga. Pasalnya, pembangunan jalan itu diduga dikerjakan asal jadi dan menggunakan material tidak sesuai spek.
Dugaan pengerjaan asal-asalan proyek rabat beton di Pekon Karang Rejo, Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus itu diungkapkan sejumlah warga. Eko (37), warga setempat mengaku curiga dengan material yang digunakan membangun jalan rabat beton itu. Dimana pasir yang digunakan adalah pasir laut, dan timbunan jalan hanya mengandalkan sampah.
BACA : Soal Bacaleg Mantan Napi, KPU Pesawaran Tunggu Klarifikasi Pengadilan Negeri
BACA : Bupati Hadiri Final Festival Band Lamtim 2018
"Selain itu kami juga mempertanyakan digunakannya serabut kelapa yang ditumpuk didasar jalan, kemudian dituang kedalam material coran. Pasir yang digunakan juga pasir laut, kalau masyarakat disini tidak akan gunakan pasir laut dalam membangun karena kualitasnya jelek, mudah rontok atau pecah," katanya Selasa (14/8/2018).
Senada dengan itu, Lale, warga lainnya mengatakan proyek pembangunan rabat beton ini juga seperti proyek Siluman. Karena warga tidak tahu siapa pelaksananya, berapa volume, dan besar dana serta sumber dananya.
"Ini proyek siluman. Tak jelas milik siapa dan dananya berapa," katanya.
BACA : Sah! KPU Lampung Tetapkan Arinal-Nunik Pemenang Pilgub Lampung
BACA : Mobil Pegawai Dinkes Pesawaran Hilang Saat Terparkir
Warga hanya bisa memperkirakan jalan rabat beton itu sepanjang 800 meter dengan lebar 3,5 meter. "Tidak ada plang proyeknya, bang. Saya yang orang sini saja bingung ini proyek darimana? Banyak kejanggalan dari proyek ini dan menggunakan material yang tak lazim. Masa menggunakan serabut kelapa, kalau specknya batu," kata Herman, warga lainnya.
Sejumlah warga mengatakan, buruknya kualitas pembangunan jalan rabat beton ini jelas merugikan banyak pihak. Sebut saja warga setempat yang memanfaatkan sarana infrastruktur tersebut. Bila dibangun asal jadi, seluruh bangunan yang dikerjakan dipastikan tidak akan bertahan lama karena akan cepat rusak.
BACA : Inilah Akibat Buruk Dari Kecanduan Medsos dan Video Game
BACA : Pesawat Dimonim Air yang Hilang Kontak Ditemukan, 8 Meninggal Dunia
“Selain merugikan masyarakat setempat, dalam hal ini, negara juga turut dirugikan. Pasalnya, ratusan juta bahkan hingga Miliyaran rupiah uang negara terbuang dengan percuma karena dijadikan ajang korupsi. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya pihak penegak hukum seperti Polres dan Kejari Tanggamus menelusuri proyek siluman ini," desak Eko. (Sayuti)
Berita Lainnya
-
Nyoblos di TPS 002 Gisting Permai Tanggamus, Dewi Handajani: Tetap Jaga Kerukunan
Rabu, 27 November 2024 -
TPS 01 Pekon Talang Rejo Tanggamus: Nostalgia Seragam SMA Meriahkan Pilkada 2024
Rabu, 27 November 2024 -
Dirut dan Direktur Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Tanggamus Jadi Tersangka Korupsi
Jumat, 22 November 2024 -
Pria di Tanggamus Bacok Teman Gegara Burung Merpati, Ini Kronologinya
Kamis, 21 November 2024