Lagi, Warga Kampung Griya Sambangi Kantor Pemkot

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lagi, korban penggusuran eks Pasar Griya melakukan unjuk rasa di depan Kantor Pemerintahan Kota (Pemkot) Bandar Lampung pada Selasa (14/8).
Massa yang tergabung dalam Komite Tolak Penggusuran (KTP) melakukan unjuk rasa menuntut pemkot bertanggung jawab atas penggusuran yang dinilai sewenang-wenang dan membuat masyarakat kian melarat.
Menurut Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Lampung, Kristina Tia Ayu, hingga kini korban penggusuran eks Pasar Griya Sukarame masih menetap di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandar Lampung, dengan total 28 kepala keluarga.
BACA: Amazon Tempel Apple Sebagai Perusahaan Tekonologi Terkaya
BACA: 58 Bacatin Pesibar Mengikuti Pelaksanaan Tes Tertulis
"Sampai hari ini, pemerintah kota selaku aktor utama yang melakukan penggusuran masih enggan untuk ditemui apalagi menyelesaikan pesoalan warga pasca penggusuran. Sampai detik ini nasib warga sudah tidak menentu, karena rumah mereka digusur sehingga akses untuk mencari kebutuhan hidup sehari-hari sudah tidak ada lagi, akses pendidikan anak-anak mereka terganggu," tutur Kristin.
Sementara itu, salah seorang warga eks Pasar Griya, Mua'ad meminta agar Pemkot mau menemui warga untuk berdiskusi dan mencari solusi.
BACA: Driver Taksi Online Segel Kantor Gojek
BACA: Jelang Idul Adha, Harga dan Stok Sembako di Pasar Sidomulyo Diklaim Aman
"Kemudian kami juga menuntut agar pemerintah memberikan kami tempat tinggal sementara yang layak, pekerjaan yang layak dan pendidikan yang layak bagi anak-anak kami," tandasnya.
Dalam aksinya puluhan massa tersebut terlihat mengenakan seragam dan membawa payung berwarna hitam sebagai lambang dari keprihatinan dan menyampaikan bahwa mereka sedang berduka. (Sule)
Berita Lainnya
-
Pemkot Bandar Lampung Kembali Salurkan Bantuan Beras dan Minyak Goreng untuk 52 Ribu KPM
Senin, 20 Oktober 2025 -
Pemprov Lampung-UIN RIL Kembangkan Wisata Halal
Senin, 20 Oktober 2025 -
DAU Lampung Dipangkas Rp580 Miliar, DPRD Peringatkan Risiko Gangguan Pembangunan
Senin, 20 Oktober 2025 -
Lampung Hanya Terima Tambahan Kuota Solar 11.505 KL dari Usulan 70 Ribu KL
Senin, 20 Oktober 2025