Bawaslu Lampung Rekrut Pengawas Pemilu dengan Metode Diskusi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Perekrutan anggota pengawas pemilu kabupaten/kota memasuki tahap seleksi terakhir dengan metode diskusi yang hasilnya akan direkomendasikan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kepada Bawaslu RI.
Ketua Bawaslu Provinsi Lampung Fatikahtul Khoiriyah menerangkan saat ini, pihaknya diberi mandat oleh Bawaslu RI untuk melakukan Fit and Proper Test (FPT), yang kemudian hasil dari tes tersebut akan akan diajukan rekomendasi dan nanti yang memutuskan Bawaslu RI, siapa saja yang ditetapkan sebagai anggota baru Pengawas Pemilu di Kabupaten/kota.
BACA: Gudang Minyak di Pesawaran Terbakar, Petugas Damkar Taruhankan Nyawa
BACA: Minimnya Kendaraan Damkar Jadi Persoalan Hadapi Kebakaran di Pesawaran
"Semua proses tes, kita record video (direkam) dari proses awal sampai akhir, jadi apabila ada hal yang perlu dikonfirmasi dari Bawaslu RI bisa lihat dari video, apabila rekomendasi yang kami buat ada kekeliruan dalam penilaian," ungkapnya saat ditemui disela-sela FPT di Hotel Grand Anugrah, Selasa (07/08/2018).
Khoir juga menjelaskan metode yang digunakan dalam tes ini berbeda dari metode sebelumnya, yakni tes diskusi yang sebelumnya menggunakan metode wawancara.
Dengan Anggota Bawaslu yang berjumlah 7 orang dibagi dua kelompok sebagai tim asesor, pada kelas A ada tiga orang dan B ada tiga orang, untuk ketua menjadi pemantau proses tes baik itu di kelas A dan B.
"Dalam proses tes ini terdapat dua kategori yakni petahana dan non petahana, kalo untuk non petahana 100 % penilaiannya dari FPT, sedangkan untuk petahana mengakulumasi nilai evaluasi, CAT, hasil psiklogi, dan tes kesehatan, sedangkan untuk tes FPT hanya diambil 40%. Kita sifatnya hanya rekomendasi berdasarkan rengking, selanjutnya Bawaslu RI yang memutuskan apakah menyetujui atau tidak," ujarnya.
Khori juga menjelaskan Metode diskusi ini dilakukan untuk melihat karakter dari masing-masing orang yang mengikuti kompetisi ini, bagaimana emosional, kematangan berpikir, apakah berpicara opini publik atau berbicara dengan kenaturalan, jadi semua peserta diberi kesempatan untuk menjadi moderator, sehingga semua orang bisa menjadi pemimpin dalam sebuah diskusi.
BACA: Polda Lampung Turun Tangan Cek Kebakaran Digudang BBM Pesawaran
BACA: Kebakaran Gudang BBM di Pesawaran Diduga Korsleting Listrik
Sedangkan untuk tema, tambah Khori. Untuk tema diskusi berbeda-beda, pihaknya membuat beberapa pengantar diskusi dan studi kasus. Masing-masing orang berbeda-beda, ada yang regulasi, ada juga terkait sikap sebagai pengawas pemilu saat menghadapi situasi pemilu, dan juga money politics.
"Kita hanya menilai, dan sudah diberikan kategori-kategori dalam penilaian sebagai petunjuk yang berdasarkan dengan pedoman dari Bawaslu RI. Ini kan salah satu upaya pembentukan pasukan menjadi pengawas pemilu," ungkapnya. (Sule)
Berita Lainnya
-
Zulhas Sebut Lima Komoditas Pertanian Lampung Dukung Swasembada Pangan Indonesia
Jumat, 15 November 2024 -
Kementerian Pertanian Dorong Milenial Berinovasi untuk Bantu Petani
Jumat, 15 November 2024 -
Ribuan Warga Hadiri Pesta Rakyat Ardjuno, Arinal Djunaidi Akan Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur dan Pertanian di Way Kanan
Jumat, 15 November 2024 -
Dosen FEB Unpad Dina Sartika Ajak Mahasiswa Persiapkan Karier dengan Hard Skill dan Soft Skill
Kamis, 14 November 2024