Nelayan Pesisir Teluk Bandar Lampung Libur Melaut Karena Ombak Tinggi

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Nelayan di Pesisir Teluk Bandar Lampung terpaksa tidak melaut beberapa hari ini. Hal ini disebabkan cuaca dan ombak yang tidak bersahabat.
Seperti puluhan nelayan di Pesisir kelurahan Gudang Lelang, kecamatan Bumi Waras, sudah tiga hari tidak berlayar.
“Kalau ombak besar gini susah cari ikan. Jangankan untuk balik modal mas, untuk dapat bekal sendiri aja susah,” kata Naryo, nelayan yang ditemui di Gudang Lelang, Minggu, (5/8).
BACA : Ada yang Menarik Dalam Perayaan Harmoni Indonesia di Way Kanan
BACA : Presiden Venezuela Nicolas Maduro Diserang Drone Saat Tengah Berpidato
Menurut dia, cuaca ekstrem ini sudah berlangsung sejak satu bulan lalu. Ia dan nelayan lainnya tak tahu kapan bisa kembali melaut.
Karena jika dipaksakan tetap melaut, mereka akan merugi. Pasalnya, biaya operasionalnya tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh.
Jika cuaca normal, mereka mampu mendapatkan hasil sekitar 5-10 ton. Sedangkan jika dipaksa melaut dengan kondisi cuaca seperti ini, 1 ton saja sulit.
BACA : Ini Jadwal Siaran Langsung MotoGP Ceko Hari Ini
BACA : Kampung Bumi Baru Way Kanan Siap Sambut Lomba Kampung 2018
Hal senada disampaikan Carkam, nelayan lainnya. Dengan kondisi cuaca ekstrem seperti ini, ia memanfaatkan waktu untuk memperbaiki kapal dan jaring.
“Kalau angin kenceng ini ya kita seperti ini, tidak melaut. Kita benerin kapal dan jaring. Kalau kita paksa pasti tekor,” jelas Carkam.
Sebelumnya diberitakan, masyarakat Lampung khusunya nelayan dan rumah yang berada di pinggir pantai harap waspada ombak tinggi beberapa hari kedepan.
BACA : DPR RI Tertarik “Succes Story” Gubernur Ridho Bangun Lampung
BACA : PA 212 Terima Demokrat ke Koalisi Keumatan, Asal…
Berdasarkan pantauan BMKG Lampung, terdapat pola tekanan tinggi di wilayah Perairan Barat Australia, yang dapat memicu terjadinya peningkatan kecepatan angin Timuran dengan kecepatan 55 km/jam melewati Samudra Hindia Barat Lampung hingga Selatan Jawa, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat yang bisa berdampak pada kecepatan angin dan peningkatan tinggi gelombang khususnya di wilayah Lampung.
“Selain adanya peningkatan kecepatan angin Timuran tersebut, terdapat pula peningkatan ketinggian swell di Selatan Jawa Timur hingga Bali yang mengakibatkan potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia khususnya di Perairan Barat Daya Sumatera,"ungkap kepala BMKG maritim Lampung, Sugiono, Jum'at (3/8) lalu. (Wanda)
Berita Lainnya
-
Kakak Beradik Diduga Tewas Dibunuh, Polda Lampung Terjunkan Tim ke Pesisir Barat
Kamis, 15 Mei 2025 -
Danbrigif 4 Mar/BS Gelar Ajang ‘Ajabra Warrior’ Peringati HUT ke-22 Yonif 7 Marinir
Kamis, 15 Mei 2025 -
Bulog Lampung Serap 19 Ribu Ton Jagung, Targetkan 78 Ribu Ton hingga Akhir Tahun
Kamis, 15 Mei 2025 -
Berikut Kronologis Meninggalnya Bachtiar Basri di RSUD Abdoel Moeloek
Kamis, 15 Mei 2025