Rabobank Anggarkan 200 Miliar Bantu Pengusaha Kopi Lampung
![](https://www.kupastuntas.co/files/7-57.jpg)
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Semakin pesatnya pesebaran pertanaman kopi di Indonesia memicu semangat Rabobank Indonesia untuk berkontribusi untuk mengembangkan sektor pangan dan agribisnis di Indonesia. Tak terkecuali Lampung, Rabobank Indonesia siap anggarkan Rp200 miliar untuk membantu Pengusaha Kopi Lampung.
"Untuk perusahaan kopi di Lampung saja kita menyediakan anggaran sebesar 200 milyar rupiah, dari seluruh anggaran yang disediakan dalam membantu perindustrian dan perdagangan untuk 2/3 bidang pangan," kata Hartono Teguh Wijaya, Region Head Rabobank Indonesia di Hotel Novotel, Rabu (01/08/2018).
BACA: KLHK Tetapkan Pleci & Kenari Sebagai Satwa Dilindungi, Ini Alasannya
BACA: Dugaan Pungli di SMKN 1 Terbanggibesar, Wabup Sarankan Lapor Polisi
Hartono mengungkapkan, Lampung merupakan provinsi terbesar kopi Robusta terbesar selain Sumatra Utara. Oleh karena itu, pihaknya melakukan sharing mengenai kopi, sebagai bentuk upaya membesarkan kopi di Lampung.
Dia mengatakan, pada semester awal pada 2018, pertambahan biaya yang telah disalurkan mencapai 28% yakni sebanyak 6,5 triliun yang dihitung sejak tahun Desember 2017 sampai Juni, Namun secara total baik dari perusahaan besar maupun perusahaan kecil di Indonesia sudah mencapai 11 triliyun Rupiah.
Sementara itu Sector Manager Rabobank Indonesia, Leo Mualim mengatakan persebaran pertanaman kopi besar di Indonesia terdapat di pulau Sumatera (60%) diikuti pulau Jawa (25%) serta Sulawesi Selatan (15%).
Jenis kopi yang berada di Sumatera bagian utara ada kopi berjenis Arabika, sementara untuk Sumatera bagian selatan adalah kopi Robusta, sedangkan untuk daerah Jawa dan Sulawesi terdapat kedua jenis kopi tersebut.
"Produksi kopi Indonesia diperkirakan dapat mencapai 11.1 juta karung atau sekitar 743 ribu ton pada akhir 2018, hal tersebut meningkat sebanyak 42 ribu ton dari periode sebelumnya, dan peningkatan ini lebih besar pada kopi Robusta sebanyak 60%," ungkapnya.
Leo juga mengatakan bahwa kedepan produksi kopi akan lebih diperketat dengan memberikan sertifikasi setiap produksi kopi yang akan di ekspor. Dalam ekspor nanti seleksi akan dilihat dari cara tanam.
Menurutnya, dalam pengelolaan kopi tidak ada batasan yang jelas, sebab kedepan penyajian kopi sudah bisa dicampurkan dengan minuman seperti espresso tonic. "Kedepan kopi yang hanya berbentuk kopi tubruk dan diberikan air panas tersebut sudah mulai kabur penamaannya," ujarnya.
BACA: Guru Mengaji Diduga Cabuli Sejmlah Murid di Lamtim
BACA: Rabobank Indonesia Siap Danai Pengusaha Sektor Pangan dan Agribisnis
Ia juga menambahkan bahwa, malam ini pihaknya Rabobank akan melakukan seminar pengetahuan mengenai Coffee Update, dimana para pengusaha kopi di Lampung, akan diberi tahu, bagaimana bentuk proses dan tren kopi dunia kedepannya.
"Saat ini sudah ada 55 perusahaan dan kemungkinan mencapai 100 peserta yang akan mengikuti seminar, hampir semua perusahaan kopi, meskipun dalam banyak dalam satu perusahaan memiliki dua objek kelola, terutama kakau," tambahnya. (Sule)
Berita Lainnya
-
Sidang Pembuktian MK, Disdikbud Lampung Sebut Tidak Temukan Bukti Paket Kesetaraan Ijasah Aries Sandi
Jumat, 07 Februari 2025 -
Modus Duplikat Kunci, Dua Pria di Bandar Lampung Gasak Motor Teman Sendiri
Jumat, 07 Februari 2025 -
Perkuat Keamanan Siber dan Percepat Pengembangan Smart City, Telkom Gandeng Thales
Jumat, 07 Februari 2025 -
Target Beras Lampung 1,6 Juta Ton, Bulog Hanya Serap 100 Ribu Ton
Jumat, 07 Februari 2025