Banyak Bangunan Tua di kawasan Teluk yang Tidak Terawat
![](https://www.kupastuntas.co/files/WhatsApp-Image-2018-08-01-at-15.19.01.jpeg)
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Banyak bangunan bersejarah di kawasan Teluk Betung, Bandar Lampung kondisinya memprihatinkan, rusak dan tak terawat.
Selain itu banyak yang menjadi sasaran tangan jahil atau vandalisme, mencorat-coret bangunan sehingga sangat kotor. Beberapa bangunan pun sudah terlihat usang, dengan cat yang terkelupas.
Tak hanya itu, dari pantauan Kupastuntas.co juga tampak beberapa atap bangunan sudah rusak.
BACA : Keterlaluan, Dua PRT Asal Lampung Disiksa Majikan
BACA : Ogah Kembalikan Mobil Dinas, Ananto Dilaporkan ke Polisi
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan dan Monitoring Dinas Tata Kota (Distako) Bandar Lampung, Dekrison mengatakan, pemerintah kota tidak bisa berbuat banyak dengan kumuhnya bangunan tua di kawasan Teluk.
Sebab, bangunan tersebut bukan milik Pemkot melainkan milik pribadi atau perorangan.
"Jadi kami tidak bisa berbuat banyak, dan bukan ranah kami untuk memperbaiki, sebab bangunan tersebut punya bangunan pribadi orang-orang,"kata Dekrison, Rabu (1/8).
BACA : Cegah Campak Rubella, Pemkot Kampanyekan Suntik Imunisasi
BACA : Eva Dwiana Instruksikan Seluruh Pihak Sosialisasi Campak dan Rubela
Dekrison menambahkan, pihaknya memang sudah berusaha untuk melakukan imbauan kepada pemilik bangunan untuk mengecat dan memperbaiki. Dengan cara menyurati pemilik bangunan setiap bulannya.
"Namun surat dari kami tidak dihiraukan,"tandasnya.
Tak hanya di kawasan Teluk, Bangunan atau ruko-ruko yang berada di Kawasan Pasar Tengah juga sudah mendapat himbauan.(Wanda)
Berita Lainnya
-
Sidang Pembuktian MK, Disdikbud Lampung Sebut Tidak Temukan Bukti Paket Kesetaraan Ijasah Aries Sandi
Jumat, 07 Februari 2025 -
Modus Duplikat Kunci, Dua Pria di Bandar Lampung Gasak Motor Teman Sendiri
Jumat, 07 Februari 2025 -
Perkuat Keamanan Siber dan Percepat Pengembangan Smart City, Telkom Gandeng Thales
Jumat, 07 Februari 2025 -
Target Beras Lampung 1,6 Juta Ton, Bulog Hanya Serap 100 Ribu Ton
Jumat, 07 Februari 2025