Nilai Tukar Rupiah Tertekan, Industri Botol Plastik Terseok
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Nilai tukar rupiah yang lemah terhadap dolar Amerika Serikat membuat industri botol plastik yang menggunakan bahan baku impor tertekan.
Founder Jordan Plastics Daniel Lukito mengatakan kurs sangat memengaruhi industri botol plastik. Pasalnya, sampai saat ini Indonesia masih banyak mengimpor bahan baku plastik.
"Setiap dolar dan harga minyak naik, bahan baku pasti cepat naik. Memang agak tertekan," katanya, Jumat (27/7/2018).
BACA: Bupati Lampung Utara Dorong PWI Gelar UKW dan Pelatihan Jurnalistik
BACA: Korban Kebakaran Ceritakan Kejadian, Wabup Lamteng Beri Bantuan
Dia mengungkapkan sebelum 2017 pihaknya mampu menggenjot pertumbuhan antara 30%-45% per tahun. Namun, memasuki 2017 pertumbuhannya turun menjadi satu digit saja.
Pada tahun ini, kendati nilai tukar rupiah sangat tertekan, dia berharap pertumbuhan perusahaan bisa kembali ke dua digit. Beberapa langkah peningkatan produktivitas pun telah dilakukan sejak awal tahun.
"Produktivitas kita perbaiki. Mulai kelihatan hasilnya dan harga bisa lebih efisien," tuturnya.
BACA: Begini Komentar Ahli Fisika Soal Gerhana Bulan Total
BACA: Wow, Parpol Butuh Rp500 Miliar, Pemerintah Baru Sanggup Segini
Selain itu, dia mencoba memperluas target pemasaran. Jika sebelumnya Jordan Plastics fokus di pasar mikro, kini akan diperluas hingga skala menengah. (*)
Sumber: Bisnis.com
Berita Lainnya
-
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024 -
OJK Ungkap Transaksi Pinjaman Online Tembus 69,39 Triliun
Senin, 09 September 2024