Warga Bakung TBB Keluhkan Bau Tinja yang Menyengat di Pemukiman Mereka
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Warga Kelurahan Bakung kecamatan Teluk Betung Barat (TBB) kota Bandar Lampung yang hidup di sekitar Tempat Pembuangan Sampah (TPS) bakung, keluhkan bau busuk yang berasal dar tempat penampungan tinja disaat hujan.
Pasalnya di saat hujan besar, kolam penampungan yang berada tepat di atas kediaman mereka menguap dan meluap sehingga membanjiri halaman rumah serta menyisakan bau yang tak sedap.
Salah satu warga yang bernama Sarpuah (50) mengaku sangat terganggu dengan meluapnya kolam penampungan tinja yang ada di TPS bakung. Pasalnya di saat hujan besar air dari penampungan tersebut meluap dan membanjiri halaman rumah.
BACA : Karyawan Tambak Ditemukan Tewas di Rumahnya
BACA : Pemkab Lamtim Genjot Pendapatan Pajak Daerah
"Kalo hujannya besar baunya luar biasa, dan airnya itu kotor warna hitam mengalir sampai ke sini. Dulu sebelum pake pam kita pake sumur, nah itu airnya bau banget," ujarnya saat di temui di kediamannya, Kamis (26/07/2018).
Selain bau yang menyengat, Sarpuah mengaku akibat dari air itu banyak anak-anak yang mengalami gatal-gatal karena kotornya air tersebut.
"Airnya itu buat gatel-gatel, sampe buat korengan. Kalo hujan makanya anak-anak gak boleh ada yang hujan-hujanan," ungkapnya.
BACA : Lagi Pesta Ganja, Tiga Pemakai Ini Ditangkap Polisi
BACA : DPRD Gandeng BNNP Lampung Terkait Rancangan Raperda Narkotika
Selain limbah tinja, warga mengaku kesal dengan oknum-oknum yang sengaja membuang limbah rajungan atau bangkai kepiting. Hal tersebut membuat resah warga dikarenakan bau dari limbah rajungan tersebut sangat menyengat.
"Kalo udah rajungan itu pasti banyak warga yang muntah-muntah. Ini kami cari siapa yang membuang, biasanya malem sih buangnya, jadi gak ketahuan. Kalo ketauan aja siapa yang buang, pasti ditangkap sama massa, buat resah banget soalnya," timpal Janati (35) yang juga warga sekitar.
Janati juga mengungkapkan pihaknya berharap kolam penampungan ditutup penyalurannya, sehingga di saat hujan besar baunya tidak menguap. Pasalnya apabila sedang hujan, dan ada tamu yang datang, rasanya malu banget.
BACA : Pansus Pilkada Akan Panggil Semua Nama yang Disebut Dalam Video Barlian
BACA : Pemkab Pesawaran Akan Terbitkan Buku Sejarah Transmigrasi
"Katanya sih dari dulu mau ditutup tapi sampe sekarang belum ditutup juga. Kalo ada tamu mah malu, soalnya kalo makan itu lalat di mana-mana".
Janati juga berharap dari pihak kelurahan mau mengontrol langsung. Dan berharap TPS ini dipindahkan, karena sudah banyak warga yang tinggal di sini.
"Lurah ini tidak pernah kontrol, ini kan sudah banyak warga sekitar 50 KK, jadi pengennya sih TPS ini dipindah," kata dia. (Sule)
Berita Lainnya
-
Bawakan Tari Lalang Waya, Siswa SDN 1 Pardasuka Tampil Memukau di Festival Nemui Nyimah
Sabtu, 02 November 2024 -
295 Personel Polisi Disiagakan Amankan Debat Kedua Cagub-Cawagub Lampung 2024
Sabtu, 02 November 2024 -
Unila Terima Kunjungan 3rd Assessment of UI GreenMetric World University Ranking
Sabtu, 02 November 2024 -
Studium Generale Pascasarjana UIN RIL: Dr Fauziah dari Malaysia Tekankan Pentingnya Multidisiplin Ilmu di Era Digital
Sabtu, 02 November 2024