Tingkatkan Produksi Kopi Lampung melalui Integrasi Ternak Kambing
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Mengintegrasikan antara ternak kambing dan kebun kopi menjadi salah satu upaya peningkatan produksi diantara keduanya yang dilakukan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung.
Ternak kambing yang merupakan bantuan dari APBN ditempatkan pada perkebunan kopi, sehingga masing-masing akan menghasilkan keuntungan, dimana kotoran kambing yang berasal dari pakan kulit kopi bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman kopi itu sendiri.
BACA: Satelit Merah Putih Milik Telkom Diluncurkan 4 Agustus
BACA: Fauzi Hasan Ingin Mahasiswa KKN Manfaatkan Pekarangan Jadi Lahan Produktif
"Tahun lalu bantuan kambing masih kita tempatkan di kebun kopi Kabupaten Lampung Barat, tahun ini di Tanggamus, dan tahun depan diharap bisa lebih banyak lagi. Kita sudah minta bantuan lagi ke pusat, sehingga ketika ada kawasan kopi yang banyak di situ kita kasih kambing," ujar Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung Desy Desmaniar Romas, di Kantor Gubernur Lampung, Kamis (26/07/2018).
Di samping itu, dalam meningkatkan produksi kopi pihaknya melakukan berbagai upaya seperti peremajaan bibit kopi, karena kopi yang tumbuh saat ini dinilai sudah berusia tua dengan umur rata-rata 30 tahun, intensifikasi melalui pemupukan, pemilihan benih yang bermutu, dan pengendalian terhadap penyakit.
Selanjutnya adalah membangun kelembagaan dan kemitraan dengan para petani, sebab hal ini bisa membantu petani dalam memperoleh modal.
"Target kita dengan adanya bina dari provinsi ini kita bisa memproduksi kopi rata-rata di atas 1 ton, sekarang produksinya masih sekitar rata-rata 700 kilo per hektar," kata dia.
Menurutnya, dengan adanya Kampung Kopi di Pekon Rigisjaya Kecamatan Airterang, Lampung Barat yang baru beberapa hari diresmikan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sebagai kawasan wisata kuliner bagi pecinta kopi, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan bisa mengeluarkan kopi dengan mutu tinggi.
BACA: Lintasan Siap, Festival BMX 2018 Lampung Timur Segera Digelar
BACA: Lewat Berita, Kajari Menggala Ajak PWI Tulang Bawang Perangi Narkoba
"Di satu sisi mutu yang terbaik itu adalah fine robusta yang memiliki harga tinggi. Selama ini kenapa harga turun mungkin karena kualitas kopinya kurang baik. Jadi Kampung Kopi ini menjadi harapan kita bersama untuk bisa menciptakan kopi-kopi dengan kualitas sangat baik, untuk itu tentu perlu pembinaan kepada petani," tuturnya. (Erik)
Berita Lainnya
-
H-2 Pencoblosan Pilkada 2024, KPU Lampung Gelar Doa Bersama
Senin, 25 November 2024 -
Parade Mahasiswa Meriahkan HUT ke-51 Fakultas Pertanian Unila
Senin, 25 November 2024 -
Universitas Teknokrat Indonesia Masuk Daftar PTS Terbaik ASEAN Versi AppliedHE 2025
Minggu, 24 November 2024 -
KORPRI Cup 2024, Kanwil Kemenag Lampung Raih Juara Umum
Minggu, 24 November 2024