• Minggu, 24 November 2024

Tantang Bahaya, Meski Ombak Besar Para Nelayan Ini Tetap Melaut

Kamis, 26 Juli 2018 - 19.01 WIB
275

Kupastuntas.co, Tanggamus - Buruknya cuaca di perairan Teluk Semaka, Kabupaten Tanggamus yang ditandai gelombang setinggi 3 meter, tidak menyurutkan niat nelayan setempat untuk melaut mencari nafkah.

Nekatnya para nelayan tetap melaut bukan tanpa resiko. Sewaktu-waktu perahu atau kapal mereka bisa karam dihempas gelombang setinggi 3 meter lebih.

"Kebutuhan sehari-hari yang memaksa kami harus tetap melaut mencari ikan. Dan Alhamdulillah sejauh ini kami tetap dilindungi Allah,” kata Syarif (30), seorang nelayan bagan, ditemui di TPI Kotaagung, Kamis (26/7).

BACA : Pemkab Tubaba Buka Pendaftaran Beasiswa Politeknik Kelapa Sawit Untuk Putra Daerah

BACA : Mobil Kijang Pick Up Terbalik di Tikungan Tubaba, Penyebabnya Bikin Heran

Menurut Syarif, perairan laut Teluk Semaka sejak sepekan lebih memang rajuh (istilah nelayan setempat yang menggambarkan kondisi ombak besar). Namun himpitan kebutuhan hidup memaksa nelayan untuk tetap berangkat melaut.

"Ombak dan gelombang  besar sudah sejak seminggu lebih. Meski demikian, sebagian nelayan tetap memilih melaut, untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari," katanya.

Slamet (39), nelayan lainnya mengatakan,  tidak hanya ombak besar yang terjadi, tetapi angin kencang juga menerpa sejak beberapa hari terakhir. Tapi lagi-lagi ia mengaku, kondisi itu tidak menyurutkan niat nelayan untuk melaut.

BACA : Pemkab Lamtim Genjot Pendapatan Pajak Daerah

BACA : Warga Bakung TBB Keluhkan Bau Tinja yang Menyengat di Pemukiman Mereka

"Walapun laut lagi rajuh, hasil tangkapan cukup lumayan. Masih bisa buat kebutuhan di rumah," kata dia.

Pantauan di lapangan, kapal-kapal milik nelayan di Teluk Semaka khususnya di Kotaagung merupakan jenis kapal nelayan ukuran 30 gross ton. Kapal-kapal tersebut bisa pure shine dan payang serta bagan.

Buruknya cuaca dilaut memaksa para pemilik kapal memilih lego jangkar kapalnya menjauh dari pelabuhan pendaratan ikan TPI Kotaagung dan pantai. Hal ini dilakukan untuk menghindari hempasan ombak besar.

BACA : DPRD Gandeng BNNP Lampung Terkait Rancangan Raperda Narkotika

BACA : Karyawan Tambak Ditemukan Tewas di Rumahnya

Sementara nelayan pancing yang didominasi jenis perahu, justru mendaratkan perahu mereka di tepi pantai disekitar pantai Muara Indah dan perkampungan nelayan Kapuran.

"Kalau nelayan pancing dengan jukung (perahu) tidak berani melaut. Ombak setinggi tiga meter bisa menghempaskan jukung kami," kata Ade, nelayan pancing. (Sayuti)

Editor :