• Minggu, 24 November 2024

Festival Kopi Lampung Barat Tahun 2018 Berlangsung Sukses, Ajang Mengenalkan Kopi dan Budaya Lokal

Rabu, 25 Juli 2018 - 08.45 WIB
131

Kupastuntas.co, Lampung Barat- Kabupaten Lampung Barat (Lambar) merupakan daerah penghasil kopi terbesar di Provinsi Lampung. Sebagai wujud dukungan pemerintah terhadap  peningkatan mutu, kualitas, pengembangan hingga pemasaran, berbagai upaya dilakukan.

Salah satunya Festival Kopi Lampung Barat Tahun 2018 yang digelar oleh pemerintah daerah setempat sejak 21-23 Juli di Pekon Rigis Jaya dan Pekon Gunung Terang, Kecamatan Air Hitam yang dirangkai berbagai kegiatan, dan sukses menyedot perhatian ribuan masyarakat Lampung Barat.

Semarak Festival Kopi ini menyajikan beragam kegiatan. Antara lain, Seminar Nasional, Pameran dan Bazar, Lelang Kopi, Panen Raya, Lomba Melukis Ampas Kopi, Lomba Fotografi, Barista Competition ( Manual Brewing dan Uji Cita Rasa) serta Klinik Kopi.

Sejumlah rangkaian kegiatan ini juga dihadiri oleh, Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan, Bupati Lampung Barat periode 2007-2017 Drs. H. Mukhlis Basri, MM, Dirjen Perkebunan Ir. Bambang, anggota DPR RI asal partai PDI Perjuangan, Sudin, Kepal Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Dessy Desmaniar Romas, dan sejumlah pengusaha dan ekportir kopi ternama.

Bupati Lambar, Parosil Mabsus mengatakan, Lambar merupakan penghasil terbesar kopi robusta di Lampung, dan mayoritas masyarakat di wilayah tersebut berprofesi sebagai petani.

“Untuk itu, menjadi komitmen pemerintah daerah dalam mendukung peningakatan mutu, kwalitas serta pengembangan kopi yang menjadi salah satu sumber penghasilan masyarakat,” kata Parosil.

Menurutnya, Festival Kopi Lampung Barat tahun 2018 bertujuan selain mengenalkan kopi sebagai salah satu sumber penghasilan mayoritas masyarakat Lambar terhadap masyarakat luas juga untuk memberikan pengalaman yang berbeda kepada tamu dan wisatawan yang berkunjung sekaligus memperkenalkan budaya atau tradisi masyarakat lokal dalam mengelola kebun kopi.

“Menjadi tugas pemerintah bersama seluruh stake holder bagaimana meningkatkan mutu dan kwalitas kopi sehingga berdampak pada kesejahteraan petani. Peranan komoditas kopi sangat penting dalam perekonomian Indonesia, selain sebagai salah satu komoditas andalan  ekspor Indonesia dari sektor perkebunan dan penyumbang devisa yang potensial, kopi juga merupakan sumber pendapatan utama sejumlah masyarakat, dan penyedia lapangan kerja di berbagai daerah di Indonesia. Era globalisasi ekonomi seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi telah menciptakan pesaingan yang semakin ketat baik di tingkat nasional maupun di tingkat intemasional,” jelas Bupati.

Hal ini menuntut semua pelaku usaha baik petani maupun industri untuk bekerja secara produktif, efisien dan menghasilkan produk yang bermutu. Daya saing merupakan kata kunci dalam pembangunan usaha pertanian maupun industri oleh karena itu dalam pengembangannya perlu dukungan dan peran aktif dari semua stakeholder yang terkait.

Untuk itu, lanjut dia, upaya pengembangan diversifikasi produk kopi olahan, seperti kopi sangrai, kopi instant, coffee mix, kopi bubuk dan decaffeinated coffee, mempunyai arti sangat penting dalam upaya meningkatkan konsumsi kopi dalam negeri yang saat ini mulai meningkat sejalan dengan berkembangnya usaha Coffee Shop di berbagai kota di Indonesia.

“Diversifikasi produk kopi olahan tersebut juga dapat menjadi komoditas unggulan Indonesia yang mempunyai daya saing di pasar internasional. Tuntutan konsumen kopi dunia yang menghendaki produk-produk kopi back to nature, seperti kopi organik dan kopi specialty dengan cita rasa tertentu sesuai indikasi geografis yang sedang menjadi trend di kota-kota besar dunia dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baik,” paparnya.

Sementara Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta pemerintah melalui kementrian pertanian bersama pemerintah provinsi dan kabupaten untuk mulai memikirkan tata niaga penjualan kopi guna mendongkrak  harga dan nilai jual kopi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani kopi.

"Ini menjadi tugas pemerintah, kementrian, pemerintah provinsi dan kabupaten harus memikirkan tata niaga kopi untuk meningkatkan nilai jual," kata Zulkifli.

Menurut mantan menteri kehutanan tersebut, produktifitas dan kualitas kopi Lampung tidak kalah dengan kopi dari luar negeri, bahkan sistem pengolahan oleh petani juga tidak kalah baiknya, tetapi kesejahteraan petani kopi masih jauh dari yang di harapkan karena nilai jual kopi dari petani masih rendah.

Produktifitas kopi menjadi penting untuk peningkatan kesejahteraan petani untuk itulah peran serta dari seluruh unsure untuk mengembangkan kopi sebagai komoditas unggulan di Indonesia khususnya di Lampung Barat.

Sementara, Direktur Jenderal Perkebunan Bambang  mengatakan sebagai wujud komitmen pemerintah pusat terhadap budi daya hasil perkebunan, pihaknya menjadikan Lampung Barat sebagai salah satu prioritas untuk pengembangan dan budi daya kopi.

"Kopi Lampung Barat ini luasan arealnya sepertiga luasan areal perkebunan kopi di Lampung, produksinya setengah dari total produksi di Lampung. Oleh karena itu Lampung Barat menjadi prioritas bagi Ditjen Perkebunan untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap masyarakat dan petani di Lampung Barat," kata Bambang.(**)

Editor :