Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 30 atlet yang terdiri dari atlet daerah Provinsi Lampung, dan TNI/Polri dengan masing masing-masing 10 atlet akan terlibat dalam kirab obor di Kota Bandar Lampung pada 8-9 Agustus mendatang.

Demikian dikatakan Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Lampung, Hery Suliyanto, melalui sambungan telepon, Rabu (18/7/2018).

BACA : Wabup Lampura Menghilang, Inspektorat Akan Lapor ke DPRD dan Kemendagri

BACA : Sengketa Lahan Mak Jelas, Sabay Sai : Pemkab Lamban dan Bertele-Tele

Hery menjelaskan, kirab obor ini adalah proses perjalanan api abadi dari New Delhi, India hingga sampai di Stadion Utama Glora Bung Karno, Jakarta yang merupakan rangkaian peresmian Asian Games tahun 2018 yang akan digelar di Jakarta-Palembang pada 18 Agustus-2 September mendatang.

BACA : Dukung Penuh Asian Games 2018, CCAI Jalin Kemitraan Dengan INASGOC

BACA : Tersangka Curat RSUD Batin Mangunang Dilimpahkan ke Kejaksaan

Dikatakannya, Bandar Lampung menjadi kota yang ikut andil dalam kirab obor ajang multi event terbesar se-Asia tersebut.

Sementara rute perjalanan api abadi yaitu berawal dari Kabupaten Mesuji pada tanggal 8 Agustus 2018 lalu menuju ke Kabupaten Tulangbawang disambut oleh Bupati setempat dengan jamuan dan bermalam hingga esok paginya menuju ke Kota Bandar Lampung tanggal 9 Agustus 2018.

BACA : Tiga Parpol Ini Dipastikan Absen Pileg 2019 di Tubaba

Sampai Kota Bandar Lampung selanjutnya kirab obor akan dilaksanakan dari Mal Boemi Kedaton dengan rute perjalanan Jl. Teuku Umar-Jl. Raden Intan-Jl. Jen. Sudirman-Jl. Ir. H. Juanda (melewati Stadion Pahoman)-Jl. Dokter Susilo-finish di kantor PLN Cabang Tanjung Karang.

BACA : Dilaporkan Karena Hutang, Anggota DPRD Lampung Kaget

"Setelah para atlet sampai di kantor PLN Cabang Tanjung Karang, maka akan disambut oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandar Lampung dan menuju ke bundaran Tugu Adipura," ujar Hery.

Obor akan dibiarkan semalam di Tugu Adipura dengan dihiasi pesta rakyat, lalu esok paginya (10/8) dibawa ke Bakauheni dengan pengawalan dan disambut oleh Pemprov Banten untuk diteruskan ke kota berikutnya. (Erik)