Jaringan Eror, Pencetakan e-KTP di Lamtim Terhenti
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Sejumlah warga mengaku kecewa saat akan membuat Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Lampung Timur, karena dalam beberapa hari terakhir dirasa kurang maksimal.
Kekecewaan tersebut disampaikan Asep, warga Sukadana. Menurutnya, ia sudah sempat rekaman data sekitar seminggu yang lalu. Agar lebih cepat tercetak, ia pun berinisiatif mengurus sendiri ke kantor Disdukcapil Lampung Timur, tanpa melalui perangkat desa.
BACA: Realisasi DD, Desa Kubuhitu Bangun Fasilitas Umum di Lampura
BACA: Sengketa Lahan 77,08 Ha di Lampura Belum Ketemu Titik Terang
“Teman saya bilang, kalau ngurus KTP langsung ke Disdukcapil bisa langsung jadi (tercetak), cuma nunggu antrean beberapa jam. Namun ternyata punya saya ngadat dan sampai sekarang belum jadi,” ujarnya, Selasa (17/07/2018).
Asep mengaku kurang paham kenapa kondisinya berbeda dari informasi yang disampaikan temannya. Padahal, untuk mengurus KTP tersebut, ia terpaksa libur kerja. Menurutnya, penjelasan petugas pun kurang memuaskan. “Mereka hanya bilang ada gangguan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kasi Pencetakan KTP Disdukcapil Lampung Timur, Maman, mengakui adanya gangguan tersebut. Menurutnya, jaringan penghubung antara Disdukcapil dan pusat sedang bermasalah sehingga input data pun terganggu. Karena itu, secara otomatis pencetakan e-KTP pun tidak bisa dilayani sebagaimana biasanya.
“Kami masih menunggu koneksi jaringan lancar kembali, sekaligus menunggu kiriman alat dari Jakarta. Selama permasalahan ini belum teratasi, otomatis pencetakan e-KTP belum bisa kami layani. Tapi untuk rekaman data di kecamatan tetap bisa dikerjakan,” jelasnya.
Ditanya kapan kira-kira jaringan normal kembali, Maman tidak berani spekulasi. Menurutnya bisa saja teratasi dalam waktu cepat, namun juga bisa tersendat dalam waktu yang lumayan lama. Ia pun menyarankan warga yang butuh KTP untuk membuat KTP sementara atau surat keterangan (Suket).
BACA: Jual Sabu di Wayhalim, Ahmad Diancam Lima Tahun Penjara
BACA: Mahasiswa Unila Ciptakan Mospag Magic Berantas DBD
“Kalau memang sangat butuh, warga bisa buat Suket dulu. Fungsinya sama, legalitasnya pun diakui oleh instansi-instansi. Pokok permasalahan memang ada di jaringan. Karena untuk blangko masih tersedia banyak dan insyaAllah mencukupi,” tandasnya. (Jaya)
Berita Lainnya
-
Ratusan Petani Singkong di Lamtim Demo, Ketua DPRD Ancam Tutup Perusahaan Sementara
Senin, 23 Desember 2024 -
Jenazah Tanpa Busana Ditemukan Warga Mengapung di Irigasi Taman Sari Lampung Timur
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Korban Banjir Rob di Margasari Lamtim Ngeluh Bantuan Pemerintah Tidak Merata
Jumat, 20 Desember 2024 -
Dilema Penambang Pasir Ilegal di Sukorahayu Lamtim, Diantara Kebutuhan Hidup dan Was-was dengan Aparat
Selasa, 17 Desember 2024