Bocah 11 Tahun Tewas Tenggelam di Bekas Lubang Galian Batu Bata
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun, RF, ditemukan meninggal setelah sekitar 15 menit tenggelam di sebuah lubang galian batu bata yang penuh berisi air, di Desa Labuhan Ratu 7, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur, Rabu (11/07/2018) siang. Kemungkinan, korban tidak bisa berenang dan tidak menyadari bahwa lubang tersebut memiliki kedalaman lebih kurang 2 meter.
Menurut salah seorang temannya, Sultan, korban sendiri yang punya inisiatif untuk datang ke lubang galian tersebut. Ia mengajak teman-temannya untuk mandi dan bermain air di tempat itu.
BACA : HUT Polri, Ini Harapan PGI Lampung
BACA : Digugat ke MK, Ini Tanggapan Kuasa Hukum Arinal-Nunik
BACA : Kodim 0424/Tanggamus Siap Perangi Narkoba, Semua Personil Tes Urine
“Awalnya kami menolak main ke sana, tapi korban setengah memaksa. Ia lalu masuk ke dalam air duluan, dan tidak muncul lagi. Karena takut, saya langsung teriak minta tolong," ujarnya.
Sementara Ahmad, warga setempat, mengaku langsung mendatangi lokasi begitu dikabarkan bahwa RF tenggelam. Ia pun ikut menyelam, namun korban baru ditemukan sekitar 15 menit kemudian dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
“Korban kami temukan sekitar pukul 15.00 WIB,” ungkapnya.
Di lain pihak, Kepolisian Sektor (Polsek) Labuhan Ratu dipimpin Kapolsek AKP Siswanto langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga buah hatinya agar tidak bermain di lokasi berbahaya. Sebaliknya, bagi yang memiliki galian batu bata agar memasang pagar atau peringatan sebagai area berbahaya.
BACA : Ketua AMPG Bandar Lampung Dipolisikan Terkait Pelecehan Atribut Pakaian Adat
BACA : BKPPD Lamtim Pastikan Info Penerimaan CPNS Hoax
BACA : Pansus Tindak Pidana Pilkada Siap Beri Perlindungan Hukum Bagi Pelapor
“Tolong untuk pamong dan Bhabinkamtibmas agar dapat memberi tahu warga yang memiliki usaha batu bata, agar memagar lubang-lubang bekas galiannya, sehingga musibah semacam ini tidak terulang,” imbaunya.
Di lokasi berbeda, Advokasi Kelompok Rentan Anak dan Perempuan (AKRAP) meminta pemerintah dan seluruh elemen masyarakat agar lebih peduli dengan keselamatan anak. Berdasarkan catatan AKRAB, sejak Januari hingga Juli 2018, kasus kematian anak akibat tenggelam di lokasi galian di Lampung Timur berjumlah 10 anak. Antara lain di Desa Negara Batin, Jabung, dan Labuhan Ratu 7.
BACA : Tak Disangka, Pelaku Pembacok Budiman Adalah Orang Dekatnya
BACA : Kepala OPD Absen Saat Rapat, Pencairan Dana Proyek Tertunda
“Anak yang menjadi korban tenggelam, semuanya di bekas lubang galian yang sengaja dibuat untuk kepentingan tertentu. Pemerintah dan seluruh masyarakat harus lebih peduli dengan keselamatan anak,” ucap Edi Arsadad, anggota AKRAP. (Jaya)
Berita Lainnya
-
Kampanye di Pekalongan, Arinal Djunaidi akan Bangun Lagi Jalan Rusak di Lampung Timur
Minggu, 17 November 2024 -
Malam Ini, Kiki The Poters dan Kipas Tua Siap Guncang Pesta Rakyat Ardjuno di Lampung Timur
Minggu, 17 November 2024 -
Ardjuno Tegaskan Komitmen Bangun Lampung dari Desa, Bakal Tingkatkan Infrastruktur dan Pertanian
Sabtu, 16 November 2024 -
Kisah Pilu PMI Lampung Timur, Mata Buta Gaji Tidak Dibayar, Kini Tuntut Keadilan
Sabtu, 16 November 2024