Saksi Money Politics Mengaku Terima Uang dari Semua Paslon
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sidang Pemeriksaan Pelanggaran Administrasi Badawan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung kembali dilanjutkan mengenai laporan dugaan politik uang yang dilakukan oleh paslon 3 Arinal-Nunik di Ruang sidang Kantor Penegak Hukum Terpadu (Gakkumdu), Selasa (10/07/2018).
Dalam sidang, salah satu saksi Kepala Desa Gunung Terang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan Muchlis mengaku bahwa pihaknya selain mendapatkan uang transportasi dan diundang oleh tim kampanye semua paslon Pilgub Lampung.
BACA: Sidang Saksi Dugaan Politik Uang Arinal-Nunik, Dihujani Interupsi
BACA: Dandim: Balap Liar di Pringsewu Diwadahi Agar Terkoordinir
Muchlis menerangkan saat pertemuan dengan Paslon Nomor 3 Arinal-Nunik pihaknya mengaku diundang oleh kepala desa yang lain. Saat pertemuan tersebut pihaknya diminta untuk membuat tim relawan yang berjumlah 15 orang per dusun, dan kemudian dari 15 orang tersebut per orang diminta untuk mencari 20 orang.
"Kami juga dijanjikan akan diberikan Ambulance apabila mampu meraih suara sebanyak 60-70%, dan kami juga diberikan uang transport sebanyak Rp1 juta," ungkapnya.
Muchlis juga menerangkan pihaknya diundang juga oleh paslon 1, 2 dan 4. Saat pertemuan yang diundang oleh paslon 1 Ridho-Bachtiar tidak membahas mengenai pemilihan gubernur, karena saat pertemuan tersebut membahas mengenai Rapat Koordinasi Kepala Desa (Rakor Abdesi).
"Saat diundang oleh paslon 1 itu hanya membahas rakor Abdesi dan tidak membahas mengenai pilgub, dan mendapatkan uang transport sebesar Rp500 ribu," ujarnya.
BACA: Kapolres Ungkap Transaksi Prostitusi di Pendopo-Res Area Pringsewu
BACA: Telkomsel Sediakan Paket Online Murah Bagi Mitra GO-JEK
Selain menghadiri acara dengan paslon 1, pihaknya juga diundang untuk menghadiri acara dari paslon 2 dan 4. "Kalo untuk paslon 2 kami diundang ke bandar Lampung dan bertemu langsung dengan pak Herman, dan setelah itu diberi uang transport sebanyak Rp700 ribu, dan mendatangi undangan paslon 4 tidak ada agenda karena saat pertemuan bertempatan dengan permasalahan yang terjadi dengan pak Musthofa, namun kami menerima transport juga sebesar Rp700 ribu juga," kata dia. (Sule)
Berita Lainnya
-
Mahasiswa Berprestasi FEB Universitas Teknokrat Indonesia Raih Penghargaan dalam Malam Anugerah
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Kanwil Kemenag Lampung Gelar Dialog Kerukunan Umat Beragama Bersama Komisi VIII DPR RI
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Kakek Pengendara Motor Korban Kecelakaan di Way Halim Warga Jagabaya Bandar Lampung
Jumat, 20 Desember 2024 -
Gelar Media Gathering, PLN UID Lampung Mantapkan Kesiapsiagaan Kelistrikan Natal dan Tahun Baru 2025
Jumat, 20 Desember 2024