Aksi Mahasiswa Lampung Jadi Bahan Bully Oknum Polisi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pasca aksi mahasiswa di Badan Pengawas pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung yang mengalami sedikit gesekan antara polisi dan mahasiswa pada Jumat (05/07/2018) lalu, mahasiswa menjadi bahan bully dan diintimidasi di sosial media oleh salah satu oknum polisi.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung, Muhammad Fauzul Adzim menerangkan, kemungkin intimidasi yang diterima mahasiswa dikarenakan adanya mahasiswa yang terkena pukulan polisi dan menuntut pihak kepolisian untuk meminta maaf.
"Tapi sebenarnya hal tersebut sudah selesai karena diakhir aksi polisi dalam hal ini Kapolresta Bandar Lampung sudah meminta maaf dan saya sudah saling berjabat tangan dan berpelukan menandai ishlah dan damainya," ungkapnya kepada Kupastuntas.co, Minggu (08/07/2018).
Fauzul mengungkapkan pihaknya sangat menyayangkan karena setelah kejadian beberapa mahasiswa mendapatkan ancaman, bullying, dan teror yang diduga dilakukan oleh oknum polisi yang masih belum menerima atas kejadian tersebut.
"Saya rasa ini bentuk ketidakdewasaan dari anggota kepolisian disaat Kapolres sudah berdamai masih ada bawahan-bawahan yang melakukan hal tersebut," ujarnya.
BACA : Rapat Pleno Terbuka KPU Lampung Dikawal Ketat Bawaslu
BACA : 44 Unit Rumah di Lamteng Dapat Bantuan Program Bedah Rumah
Pihaknya mengaku akan menindaklanjuti ini dan akan bertemu langsung kepada Kapolres bahkan Kapolda jika teror dan bullying ini masih ada. Dan jika ini masih berlanjut pihaknya akan melayangkan kepada Kapolri dan menggerakan BEM SI untuk menyampaikan kepada publik bahwa ada oknum yang melakukan cyber bullying, teror dan tindakan2 yang tidak berkenan lainnya.
"Saya akan serius menyoal ini. Karena polisi harus menciptakan keamanan dan kenyamanan bukan melakukan teror, saya ada bukti screenshot, rekaman dan barang bukti lain," ungkapnya.
Fauzul juga mengungkapkan bahwa mahasiswa di Lampung itu solid dan bersatu, jika ada satu yang jadi korban cyber bullying, hoax dan teror maka semua akan bergerak. "Maka saya selaku presiden BEM Unila bertanggung jawab atas seluruh mahasiswa Unila, tidak boleh ada mahasiswa Unila yang di bully, diteror, korban hoax," kata dia.
Sementara itu Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Murani Budi Pitono mengungkapkan, tindakan yang dilakukan kemarin itu adalah bentuk perlindungan kepada mahasiswa. "Benturan kemarin itu salah satu bentuk ketidaksengajaan," ungkapnya.
BACA : Rusun ASN Mesuji Rampung Dibangun Namun Tak Berpenghuni, Mengapa?
BACA : Ini Hasil Rapat Pleno Terbuka KPU Provinsi Lampung
Mengenai pem-bully-an yang diduga salah satu oknum polisi, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. "Nanti saya cek dulu, insya Allah enggak adalah bully-an itu," ujarnya. (Sule)
Berita Lainnya
-
87.398 Warga Lampung Belum Perekaman E-KTP Jelang Pilkada
Selasa, 19 November 2024 -
295 Personel Polisi Diterjunkan Kawal Ketat Debat Pilgub Lampung Terakhir
Selasa, 19 November 2024 -
Pemberdayaan Umat, Kepala Kemenag Lampung Tekankan Pentingnya Literasi Wakaf
Selasa, 19 November 2024 -
Menyamakan Persepsi dan Mewujudkan Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Relevan dan Interaktif, Oleh Risky Robbyyansah
Senin, 18 November 2024