• Minggu, 29 September 2024

Area PKOR Way Halim Dipenuhi Sampah, Dewan Sayangkan Kinerja DLH

Minggu, 01 Juli 2018 - 23.05 WIB
128

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sejumlah warga mengeluhkan banyaknya tumpukan sampah di areal PKOR Way Halim, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung.

Bedasarkan pantauan, area yang sehari-hari dipergunakan warga untuk berolahraga dan ruang publik ini terlihat banyaknya tumpukan sampah rumah tangga, sehingga menimbulkan bau tak sedap. Warga yang melintas pun harus menutup mulut.

Anang, warga Perumnas Way Halim mengatakan, bahwa tumpukan sampah ini sudah lama tidak diangkut oleh petugas kebersihan. Dia menyatakan sejak dua hari setelah lebaran sampai saat ini belum terlihat ada petugas kebersihan.

“Sangat mengganggu sekali dengan tumpukan sampah ini, apalagi baunya. Sampah menumpuk sejak lembaran,” ujarnya.

Ia menambahkan, tumpukan sampah itu juga mengganggu para pedagang yang kebetulan berjualan disana. ”Pedagang dekat situ mengeluh karena bau yang tidak sedap, bahkan banyak lalatnya, hingga membuat yang belanja disitu mengeluh,” paparnya.

Hal senada diungkapkan, Septi (27) warga lainnya, sampah yang ada disitu sangat mengganggu, ia mengatakan tumpukan sampah tersebut tidak diangkut sejak lembaran.

“Ya jelas mengganggu, apalagi kalau sore hari banyak warga yang berolaraga dan belanja. Jadi, saya berharap dapat diberseihkan,” ungkapnya.

Sementara, Anggota Komisi III DPRD Bandar Lampung, Erika Novalia Sani menyayangkan kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait dengan banyaknya sampah di ruang publik.

“Kami mempertanyakan kinerja mereka (DLH), mengapa kok ruang publik seperti PKOR banyak tumpukan sampahnya,” kata Erika saat dihubungi melalui telepon.

Tentunya hal ini, DLH harus bertanggung jawab untuk selalu membersihkan sampah. “Jangan sampai icon Bandar Lampung sebagai kota bersih jadi berubah dengan banyaknya tumpukan sampah tersebut,” ujar Politisi Nasdem ini.

Hingga berita diposting, saat Kupastuntas.co menghubungi Kepala DLH Bandar Lampung, Sidik Ayogo nomornya dalam keadaan tidak aktif. (Wanda)

Editor :