Kupastuntas.co, Pesawaran - Berbagai cara dilakukan untuk menarik minat pemilih datang ke Tempat Pemilihan Suara (TPS), seperti yang dilakukan oleh panitia di TPS 5 Desa Wiyono Kecamatan Gedongtataan, yang menggunakan baju adat Jawa saat bertugas di TPS, diungkapkan Kepala Desa Wiyono Suherwanto, penggunaan baju adat oleh panitia di TPS 5 sengaja dilakukan untuk menarik minat pemilih.

"Memang sengaja dilakukan para panitia di TPS 5 menggunakan baju adat, untuk menarik minat para pemilih," ungkapnya saat ditemui Kupastuntas.co, Rabu (27/6/2018).

Menurutnya, selain menjadi bentuk kreativitas, hal ini juga dilakukan untuk menjaga keamanan dan kelancaran pemilu.

"Harapan kami dengan mengedepankan kearifan lokal, masyarakat saya bisa lebih tenang dan aman, apalagi penggunaan pakai adat Jawa ini sesuai dengan kearifan lokal disini," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Pesawaran AKBP Syaiful Wahyudi memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh panitia di TPS 5 Desa Wiyono tersebut.

"TPS dengan panitia mengenakan baju adat sangat bagus, ini kreativitas masyarakat dalam rangka memeriahkan pesta demokrasi guna memilih calon gubernur dan wakilnya secara meriah," ucapnya.

Ditambahkannya, Kapolres Pesawaran juga memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat untuk dapat menjaga situasi dan kondisi yang tertib pada saat pencoblosan.

"Ini merupakan pesta demokrasi untuk menentukan gubernur dan wakilnya. Kepada seluruh warga, mohon dapat menyalurkan hak suaranya dengan tertib dan kondusif. Jangan sampai berebut maupun saling bersinggungan sampai prosesi pemungutan suara selesai dilaksanakan," tambahnya.

Ia pun menerangkan bahwa kondisi keamanan di seluruh TPS yang berada di Kabupaten Pesawaran masih terkendali.

"Secara menyeluruh, kondisi keamanan di TPS dalam kondisi aman dan terkendali. Mudah-mudahan dapat terselesaikan dengan baik sampai tahapan terakhir, yaitu pelantikan gubernur dan wakilnya yang terpilih nantinya," tutupnya. (Reza)