• Selasa, 26 November 2024

Zainudin Hasan: Semangat Gotong Royong Harus Dilestarikan

Selasa, 26 Juni 2018 - 08.10 WIB
631

Kupastuntas.co, Lampung Selatan- Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan melayangkan pujian terhadap aktivitas sehari-hari masyarakat Desa Karangpucung, Kecamatan Waysulan.

Hal itu bukan tanpa alasan, karena aktivitas keseharian masyarakat di desa setempat selalu mengedepankan kehidupan secara bergotong royong, yang menjadi salah satu modal sosial di tengah masyarakat.

Hal itu disampaikan Zainudin Hasan pada kegiatan pencanangan kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat ke-VX dan hari Kesatuan Gerakan PKK ke-46 tingkat Provinsi Lampung tahun 2018 di desa setempat, Senin (25/06/2018).

Zainudin mengaku bangga dengan penetapan Desa Karangpucung, Kecamatan Waysulan sebagai lokasi desa pencanangan kegiatan itu.

“Ini dapat terlihat dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya, selalu bekerja bersama-sama dan saling bahu membahu sebagai bagian dari pemberdayaan diri secara kolektif sehingga menjadi budaya, oleh karena itu kita bangga dengan yang sudah terbangun ini,” jelas Zainudin.

Ia berharap, sikap itu dapat terus dilestarikan karena hal itu memiliki manfaat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di segala bidang pembangunan, khususnya dalam hal kemasyarakatan, ekonomi, sosial budaya dan agama serta lingkungan.

“Dengan adanya pencanangan ini, diharapkan ini menjadi motivasi dan momentum bersama untuk mengingatkan tentang arti pentingnya bergotong royong, terutama generasi penerus yang akan memikul sejarah ke depan,” kata Ketua DPW PAN Provinsi Lampung itu.

Zainudin menekankan, agar budaya gotong royong itu dapat ditanamkan kepada anak-anak masa kini. Pasalnya, mereka adalah generasi pemua masa depan bangsa.

“Makanya, gotong royong ini harus dimaknai bukan hanya sebuah slogan sebatas kata-kata dan jargon. Gotong royong harus kita aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari yang nyata,” ujarnya.

Ia mengakui, memang tidak mudah untuk menjalankan semangat gotong royong tersebut ditengah-tengah kecenderungan masyarakat yang selalu mengedepankan individualitas dan kompetitif.

“Sekarang ini, kita masih menyukai kerja sendiri-sendiri. Ego daerah, ego sektoral lebih menonjol dibandingkan sinergi dan kerjasama. Ini yang perlu kita ingatkan melalui momentum pencanangan kegiatan bulan bakti gotong royong masyarakat di sini, dan diterapkan di daerah lain,” tandasnya.(**)

Editor :